banner 970x250
Palu

Pencegahan Stunting di Parigi Moutong Perlu Kerja Sama Lintas Sektor

×

Pencegahan Stunting di Parigi Moutong Perlu Kerja Sama Lintas Sektor

Sebarkan artikel ini
Pembukaan rapat koordinasi penurunan stuting oleh Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Parigi Moutong, Kartikowati. ASET : Galang Anarki/Kutora.id

STUNTING adalah kondisi gagal tumbuh pada anak pada anak berusia di bawah 5 tahun (Balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Hal ini disampaikan ketua panitia rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kartikowati di Auditorium kantor Bupati Parigi Moutong, Selasa 16 Mei 2023.

Kartikowati mengatakan, dalam upaya pencegahan Stunting, harus membutuhkan keterpaduan penyelenggaraan intervensi gizi pada lokasi dan kelompok sasaran prioritas.

“Untuk mencapai intervensi itu, kita perlu penyelarasan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi kegiatan lintas sektor maupun tingkat pemerintahan dan masyarakat,” ujarnya.

“Dengan menguatkan sinergi dan kepedulian tim ini dibutuhkan koordinasi serta evaluasi terhadap stunting yang dilaksanakan oleh OPD, baik secara serentak, terprogram, maupun lintas sektor,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong Badrun Nggai, dalam sambutannya mengatakan penting untuk menjaga komitmen dan menjalin koordinasi segenap anggota TPPS dalam upaya guna mendorong percepatan penurunan stunting serta mewujudkan kualitas sumber daya manusia.

Ia juga membeberkan, hal ini telah dilakukan melalui beberapa program, diantaranya peningkatan gizi masyarakat melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). 

“Kekurangan asupan gizi dalam kehidupan anak akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan utamanya stunting,” terangnya.

Mengingat stunting adalah masalah gizi kronis, maka dari itu kata badrun, pentingnya asupan dalam proses tumbuh kembang anak melalui program serta adanya kerja sama setiap stakeholder dalam membuktikan perhatian pemerintah pada masalah gizi anak.

“Kita selaku pemerintah tidak hanya diam saja, kamipun turun tangan untuk memastikan bahwa anak Balita di Parigi Moutong mendapatkan asupan yang cukup dan juga bergizi,” pungkasnya.

Turut hadir pada kegiatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Zulfinasran Tiangso, ketua Tim Penggerak PKK Noor Wachida Prihartini S. Tombolotutu, Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Parigi Moutong, Audi Sudarmi Palelei, Pimpinan Bank BPR cabang Parigi Idham Hasan, Forkopimda, dan seluruh kepala OPD Pemda Parigi Moutong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *