Parigi MoutongPendidikan

Hardiknas 2025: Pemkab Parimo Perkuat Komitmen Pendidikan Inklusif untuk Anak Usia Dini

×

Hardiknas 2025: Pemkab Parimo Perkuat Komitmen Pendidikan Inklusif untuk Anak Usia Dini

Sebarkan artikel ini
Pemkab Parigi Moutong gelar Sosialisasi dan Pendampingan Pendidikan Inklusif Anak Usia Dini. ASET: Diskominfo Parimo

Kutora.id – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menggelar Sosialisasi dan Pendampingan Pendidikan Inklusif Anak Usia Dini di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pada Rabu 14 Mei 2025.

Acara yang diikuti oleh guru PAUD, Bunda PAUD kecamatan, dan desa/kelurahan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya pendidikan inklusif bagi anak usia dini di seluruh wilayah Parigi Moutong.

Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah, Sry Nirwanti Bahasoan, dalam sambutannya mengajak peserta untuk mengikuti kegiatan secara aktif dan serius dari awal hingga akhir. Ia menekankan bahwa informasi dari kegiatan ini perlu diteruskan ke wilayah masing-masing untuk mendukung pengembangan PAUD yang inklusif.

“Saya harap kegiatan ini dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh. Ini adalah langkah penting dalam membangun sistem pendidikan yang menghargai keberagaman dan potensi setiap anak,” ujarnya.

Sry juga mendorong pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan, serta pentingnya penyusunan program tahunan dan pengawasan layanan PAUD secara berkala.

Sementara itu, Pj Parigi Moutong, Richard Arnaldo, dalam sambutannya menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak tanpa kecuali, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.

“Pendidikan inklusif bukan hanya kebijakan, tapi komitmen moral. Kita harus memastikan semua anak, tanpa diskriminasi, mendapat kesempatan untuk belajar dan berkembang,” kata Richard.

Ia menambahkan bahwa usia dini merupakan masa emas dalam pembentukan karakter, kognitif, dan emosi anak. Oleh karena itu, pendidikan inklusif di masa ini sangatlah penting. Richard juga menyampaikan harapannya agar Parigi Moutong menjadi pelopor pendidikan inklusif di Sulawesi Tengah, didukung oleh guru, lembaga PAUD, dan masyarakat yang peduli pada keberagaman.

Mengakhiri sambutannya, Richard mengajak semua peserta untuk benar-benar terlibat dalam sosialisasi ini, baik secara fisik maupun secara batin, dengan membuka pikiran dan hati terhadap pentingnya inklusi dalam pendidikan.

“Mari manfaatkan kegiatan ini untuk memperkuat komitmen dan menyusun strategi konkret demi terwujudnya layanan PAUD yang inklusif, adaptif, dan ramah anak di Parigi Moutong,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *