Ekonomi BisnisParigi Moutong

Bappelitbangda Parigi Moutong: Program Gercep Turunkan Kemiskinan Ekstrem Secara Signifikan

×

Bappelitbangda Parigi Moutong: Program Gercep Turunkan Kemiskinan Ekstrem Secara Signifikan

Sebarkan artikel ini
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan. ASET: Istimewa

Kutora.idBadan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mencatat penurunan signifikan angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya pada tahun 2024.

Berdasarkan data Bappelitbangda, tingkat kemiskinan ekstrem di Parigi Moutong turun dari 6,39 persen menjadi 1,3 persen. Selain itu, angka kemiskinan umum juga mengalami penurunan dari 17 persen menjadi 14,2 persen.

Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, mengungkapkan bahwa penurunan ini merupakan hasil intervensi berbagai program, terutama melalui Gerakan Cepat Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Gercep Gaskan Berdaya).

Baca Juga:  Koperasi dan BUMDes Jadi Pilar Ekonomi Rakyat, Parigi Moutong Dapat Dukungan Ombudsman RI

Program Gercep Gaskan Berdaya dijalankan pada tahun 2024 dengan dukungan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp8 miliar. Program ini menyasar 813 kepala keluarga (KK) yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Palasa, Tinombo, Tinombo Selatan, Sidoan, dan Tomini.

Menurut Irwan, program ini sangat membantu dalam mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem. “Penurunan dari 6,39 persen menjadi 1,3 persen menunjukkan dampak nyata dari program tersebut,” ungkapnya.

Hingga kini, pihaknya masih menunggu kepastian dari Pemerintah Provinsi mengenai kelanjutan program di tahun 2025. Di sisi lain, Bappelitbangda juga tengah mendorong pembangunan akses jalan menuju pemukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) di daerah pegunungan.

Baca Juga:  Dukung Ketahanan Pangan, Parigi Moutong Siapkan Strategi Hilirisasi

Untuk menekan biaya, Irwan menjelaskan bahwa pembangunan dilakukan secara swakelola dengan menempatkan alat berat langsung di wilayah KAT. Anggaran hanya difokuskan pada operasional alat dan bahan bakarnya, agar pelaksanaan bisa lebih cepat dan efisien.

“Kami berharap kolaborasi dengan pemerintah provinsi tetap terjalin agar program pengentasan kemiskinan ini bisa terus berlanjut,” tutup Irwan, Rabu, 14 Mei 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *