DaerahEkonomi BisnisParigi Moutong

PT Cargill Indonesia bantu Pemda Kembangkan Produksi Kakao di Parigi Moutong

×

PT Cargill Indonesia bantu Pemda Kembangkan Produksi Kakao di Parigi Moutong

Sebarkan artikel ini
Wakil bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai saat menerima kunjungan perwakilan PT Cargill Indonesia di ruang kerjanya. Foto : Prokopim.

WAKIL Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai mengatakan, pemda menginginkan agar budidaya kakao dapat dikembangkan setelah beberapa tahun terakhir mengalami penurunan, hal itu bertujuan untuk dapat memicu peningkatan ekonomi masyarakat termasuk juga peningkatan kesejahteraan petani.

Hal itu disampaikan Badrun nggai saat menerima kunjungan PT Cargill Indonesia di ruang kerjanya, Senin 13 Januari 2023.

“Saya harap hasil pertemuan ini bisa diketahui dan diinformasikan secara menyeluruh kepada masyarakat khususnya bagi para petani Kakao diwilayah desa desa,” harapnya.

Di hadapan perwakilan PT Cargill Indonesia, Samuel Eriksen Silalahi, Badrun akan membantu dalam hal sosialisasi di tingkat kecamatan maupun desa. Hal ini diyakini baik untuk meningkatkan produktifitas kakao yang dihasilkan petani lokal di Parigi Moutong nantinya.

Sementara itu, Samuel Eriksen Silallahi selaku Monitoring Evolusion And Assurance Advisor PT Cargill Indonesia menjelaskan bahwa tujuan pertemuan itu untuk melakukan kolaborasi perusahaan dengan pemda Parigi Moutong untuk memberikan peluang kepada para petani kakao dengan memberikan pelatihan baik secara pribadi maupun kelompok tentang bagaimana pengembangan kakao hingga tahap pasca panen dengan menjual hasil panen tersebut kepada pihak perusahaan dengan nilai diatas rata rata sehingga mampu memberikan kesejahteraan pada para petani melalui harga komuditi biji kakao tersebut.

LSamuel juga membeberkan, tidak hanya pelatihan, pihaknya juga akan memberikan label sertifikasi Rainforest Aliens yang merupakan label yang digunakan oleh negara penerima ekspor biji kakao tersebut.

Sertifikasi itu kata Samuel, akan memastikan bahwa hasil biji kakao dari perkebunan tersebut bernilai premium dan tidak tercampur dengan biji kakao kualitas rendah.

“Hal ini tentunya memberikan nilai tambah bagi Negara penerima ekspor biji kakao sehingga hasil produksi biji kakao di daerah ini memiliki kualitas dan mutu premium,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *