DaerahEkonomi BisnisParigi MoutongSosial Budaya

Peringati HPS 2023, Dinas Ketapang Parimo Gelar Gerakan Pangan Murah

×

Peringati HPS 2023, Dinas Ketapang Parimo Gelar Gerakan Pangan Murah

Sebarkan artikel ini
Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong menggelar Gerakan Pangan Murah, Senin 16 Oktober 2023. ASET: Alexander/kutora.id.

DINAS Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Parigi Moutong menggelar Gerakan Pangan Murah. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2023 yang secara serentak diperingati oleh masing-masing daerah di Indonesia, Senin 16 Oktober 2023.

“Poin utamanya itu kegiatannya Gerakan Pangan Murah, kemudian disatukan dengan rapat inflasi yang tadi kita sudah ketahui secara live streaming dari pusat sampai daerah,” ucap Nur Hidayah Rahma selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketapang Parimo.

Pada kegiatan yang digelar di halaman kantor Dinas Ketapang Parimo itu, Nur Hidayah Rahma menjelaskan bahwa selain Gelar Pangan Murah, pihaknya juga melakukan pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah dan yang kedua sosialisasi pangan lokal.

“Ini kita lakukan dalam rangka anak sekolah itu apa sih yang harus dia makan dengan usia umur 9 tahun? Ada yang di SD kelas 4 atau ada yang kelas 3 ya dengan usia 9 tahun itu maka B2SA itu sangat penting karena dalam masa pertumbuhan anak sekolah,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, Gerakan Pangan Murah juga sebagai bentuk kepedulian pemda dalam memberi solusi kepada masyarakat yang mana saat ini perekonomian hampir di seluruh Indonesia mengalami inflasi. Karena harga bahan pokok yang begitu cukup tinggi sata ini perlu di analisa untuk kemudian membuat satu produk kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Perlu kita analisa bersama dan membuat satu kebijakan di level daerah,” tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut kedepannya diupayakan tidak hanya digelar di Kota Parigi, tetapi juga dapat menjangkau kecamatan lain, sehinggamasyarakat setempat bisa merasakan dampak dari kebijakan itu.

“Saya pikir ini ke depan lebih kita perluas lagi gerakan ini, bukan hanya di kota parigi saja, mungkin di wilayah kecamatan. Atau mungkin kita bikin dalam bentuk zonasi sehingga masyarakat di kecamatan lainnya juga bisa mengakses (program ini),” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *