WAKIL bupati (Wabup) Parigi Moutong, Badrun Nggai meminta agar pemerintah desa (Pemdes) pro aktif melakukan sosialisasi program aksi percepatan percepatan penurunan stunting.
Hal itu disampaikannya saat penilaian lomba aksi percepatan penurunan stunting tinhkat kecamatan se-Kabupaten Parigi Moutong yang digelar di kevamatan Parigi Barat, Sabtu 4 Maret 2023.
Penilaian aksi percepatan penurunan stunting tingkat kecamatan itu merupakan suatu proses untuk mengevaluasi kinerja pemerintah kecamatan dan desa dalam melaksanakan percepatan penurunan stunting.
Hal itu juga dilauukan untuk memperoleh informasi sudah sejauh mana kecamatan dan desa mengambil kebijakan dalam percepatan penurunan stunting di wilayahnya.
“Kegiatan penilaian ini ialah merupakan suatu langkah untuk mengetahui sejauh mana progress percepatan penurunan stunting yang dilakukan diwilayah anda “ uvap Badrun Nggai yang juga selaku ketua tim percepatan penurunan stunting kabupaten Parigi Moutong.
Menanggapi hal itu, kepala desa (Kades) Lobu Mandiri, Yusak Gigir mengungkapkan bahwa selama tahun 2022 sampai saat ini, bersama dengan unsur perangkat desa, pihaknya terus memberikan himbauan dan sosialisasi terkait percepatan penurunan stunting.
“Setiap ada pesta atau kegiatan di rumah ibadah kami selalu menyempatkan diri untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang stunting ini dan bagaimana pencegahannya maupun langkah-langkah yang diambil dalam penurunan angka stunting ini,” ucap Yusak.
Selain itu, pemdes Lobu Mandiri di bawah kepemimpjnannya telah menganggarkan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita lewat dana desa, pemberian produk makanan bermutu seperti produk kelor yang telah melewati proses uji coba. Ia juga memerintahkan bidan desa untuk melakukan pemberian vitamin dan suplemen tambahan makanan lainnya kepada ibu hamil.
Sementara itu, Kades Jono Kalora, Bashar Badja membeberkan bahwa pihaknya juga melakukan hal yang sama, seperti sosialisasi kepada masyarakat terkait penurunan dan pencegahan angka stunting di desanya.
“Sosialisasi kami lakukan juga di setiap kegiatan masyarakat seperti hajatan pesta dan di masjid-masjid,” ucap Bashar.
Untuk diketahui, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak, hal ini sudah merupakan isu nasional yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang mengamanahkan seluruh jajaran pemerintah mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, daerah dan desa untuk turut andil menangani masalah stunting tersebut.