
Kutora.id – Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah salah satu seri Piala Dunia Panjat Tebing (IFSC Climbing World Cup) 2025, yang akan berlangsung pada 2-4 Mei mendatang. Peninsula Island, Nusa Dua, Bali, telah dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan ajang bergengsi ini oleh Pengurus Besar Federasi Panjat Tebing Indonesia (PB FPTI).
Menurut Robertus Robet, Event Director IFSC Climbing World Cup 2025, PB FPTI telah melakukan audiensi dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, untuk membahas kesiapan acara ini. Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan dukungan penuh terhadap kejuaraan ini, terutama setelah panjat tebing Indonesia sukses meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Fakta bahwa salah satu atlet Olimpiade Paris 2024, Desak Made Rita Kusuma Dewi, berasal dari Bali semakin menambah antusiasme masyarakat dan pemerintah daerah dalam menyukseskan ajang ini.
Menurut Irjen Herry, lebih dari 30 negara dipastikan ikut serta dalam kompetisi ini. Setiap negara, termasuk Indonesia, akan mengirimkan 10 atlet panjat tebing terbaiknya. Tim Indonesia akan diperkuat oleh atlet-atlet unggulan seperti Rajiah Salsabillah, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan peraih emas Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo.
“Semoga Indonesia bisa meraih kemenangan di rumah sendiri,” ujar Herry.
Sebelumnya, Indonesia telah tiga kali menjadi tuan rumah IFSC Climbing World Cup, yang seluruhnya berlangsung di Jakarta, tepatnya di Kawasan SCBD dan Kompleks Gelora Bung Karno Senayan. Salah satu ajang di SCBD bahkan mendapat penghargaan sebagai piala dunia panjat tebing terbaik yang pernah digelar di tengah kota.
Dengan pengalaman tersebut, Indonesia siap menyelenggarakan IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali dengan standar terbaik, sekaligus menjadi ajang pembuktian bagi atlet panjat tebing Tanah Air di kancah internasional.
majapahit4d