Religi

Keistimewaan Hari Jumat Dalam Islam

×

Keistimewaan Hari Jumat Dalam Islam

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Foto. ASET : Istimewa

HARI Jumat dalam Islam menjadi hari yang istimewa dalam Islam. Namun, ternyata banyak yang belum tahu tentang keistimewaan hari Jumat. Hari Jumat menjadi istimewa dan mulia karena hari di mana semua amalan dilipatgandakan pahalanya.

Bukan hanya itu hari Jumat merupakan hari terbaik dari hari-hari lainnya, termasuk lebih baik dari hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Keistimewaan Hari Jumat

Di buku Al-Bait: Misteri Sejarah Ka’bah dan Hilangnya Di Akhir Zaman oleh H. Brilly El-Rasheed, S.Pd, dijelaskan sejarah hari Jumat bagi umat muslim berawal dari malaikat Jibril yang berkata kepada Rasululullah.

“Ini adalah hari Jumat. Allah SWT menunjukkannya kepadamu agar menjadi hari raya bagimu dan bagi umatmu sepeninggalmu, ada kebaikan di dalamnya bagi kalian. Engkau menjadi yang pertama, Yahudi dan Nasrani menjadi setelahmu. Di dalamnya ada satu waktu, setiap hamba yang berdoa kepada Rabbnya memohon kebaikan pasti dikabulkan, atau memohon perlindungan dari keburukan pasti dijauhkan dari bahaya yang lebih besar dari yang diminta. Dan kami memohon kepada Allah di akhirat kelak ada hari penambahan pahala.” [Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 694].

Sejak saat itu Nabi Muhammad SAW banyak sekali menyebutkan keutamaan-keutamaan hari Jumat atas hari yang lain kepada para sahabat. Hal itu dilakukan Nabi Muhammmad untuk menarik simpati agar para sahabat dan umat muslim memuliakan hari Jumat.

Hadits Tentang Hari Jumat

Dari Abu Lubabah bin ‘Abdul Mundzir, Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya hari Jumat adalah tuan segala hari yang paling agung di sisi Allah, dan hari yang paling agung di sisi Allah dari hari ldul Adha dan ldul Fitri. Pada hari Jumat terjadi lima peristiwa; Pada hari tersebut Allah menciptakan Adam, Allah mendaratkan (melemparkan) Adam ke dunia, serta hari diwafatkannya Adam, terdapat sebuah waktu yang apabila seorang hamba berdoa (meminta sesuatu), Allah akan memberikannya selama yang diminta bukan sesuatu yang diharamkan; (pada hari tersebut) juga akan terjadi hari qiyamah Serta tidaklah para malaikat yang dekat, langit, bumi, angin, gunung dan lautan kecuali mereka takut kepada hari Jum’at. (Hasan: Shahih Sunan lbnu Majah no. 895]

Dari Syaddad bin Aus, ia berkata, “Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya hari-hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari tersebut diciptakannya Adam, pada hari tersebut ditiupkan sangkakala yang pertama, dan pada hari tersebut ditiupkan sangkakala yang kedua.” (Shahih Ibnu Majah no. 896; Shahih Abu Daud no. 962]

Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Hari yang terbaik di mana setiap kali matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari Jumat Adam diciptakan dan pada hari itu juga dimasukkan ke Surga, serta tidak terjadi kiamat kecuali hari Jum’at.” [Shahih Muslim no. 403]

Ibnu Al-Arabi menjelaskan bahwa hadits-hadits tersebut adalah penjelasan tentang kemuliaan hari Jumat adalah benar, “Semua fadhilah yang disebutkan itu boleh dikategorikan sebagai fadhilah dan keutamaan. Soal keluarnya Nabi Adam dari Surga, merupakan faktor berkembangnya anak cucunya di muka bumi dan lahirnya keturunan-keturunan. Di samping itu, lahirnya para rasul, nabi, orang-orang shalih dan para wali Allah. Nabi Adam dikeluarkan dari Surga bukan diusir. Tapi dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan besar, lalu akan dikembalikan lagi ke Surga. Terkait terjadinya qiyamah, ia adalah faktor penyebab disegerakannya balasan kebaikan terhadap para nabi, ash-shiddiqun, para wali Allah, dan yang lainnya, serta ditonjolkannya kemuliaan dan kehormatan mereka.

Baca Juga:  Puasa Sebelum Idul Adha: Persiapan dan Keutamaannya

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW juga menyatakan, “Kita adalah umat yang datang belakangan, namun mendahului pada hari qiyamah. Mereka (umat sebelum kita) diberi kitab (oleh Allah) sebelum kita, dan kita diberi-Nya sesudah mereka. Ini adalah hari yang diwajibkan atas mereka (untuk diagungkan) namun mereka tidak mematuhinya. Maka Allah memberikan hidayah kepada kita. Sementara umat lain akan mengikuti kita dalam hal ini. Yahudi besok (hari Sabtu) dan Nashrani lusa (hari Ahad)” (Shahih Al Bukhari no. 467]

Keistimewaan hari Jumat ternyata tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Nabi menceritakan, “Kerinduan penghuni Surga yang paling hebat hanyalah kepada kedatangan hari Jumat, sebab dengan itu mereka dapat melihat Rabb mereka dan keagungan-Nya secara lebih jelas lagi. Karenanya hari Jumat disebut sebagai yaum al-mazid atau hari pertambahan pahala kebaikan.

Baca Juga:  Mari Kenali Puasa Idul Adha: Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *