Parigi MoutongRagam

Puluhan Seniman Ikuti Workshop Aksilarasi Inkubasi Kreatif

×

Puluhan Seniman Ikuti Workshop Aksilarasi Inkubasi Kreatif

Sebarkan artikel ini
Foto Bersama dalam Kegiatan Workshop Aksilarasi Inkubasi di Kabupaten Parigi Moutong. ASET : Kutora.id/Muliawan.

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Republik Indonesia menggelar Workshop AKSILARASI (Aksi Selaras dan Serasi) Inkubasi Kreatif di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan yang digelar di Hotel New Oktaria Parigi, Selasa, 21 Mei 2024 itu, dihadiri oleh Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf, Moh Amin, didampingi Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Samsinar.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Parigi Moutong, Adrudin Nur, mengatakan berdasarkan surat dari Kemenparekraf Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk nomor: B/UND/50/EP/0.7/2024, kegiatan itu dilaksanakan untuk memfasilitasi dan membina industri melalui program pendampingan inkubasi dan subsektor musik, seni pertujukan dan seni rupa.

Menurutnya, saat ini pertumbuhan industri kreatif berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan teknologi. Sektor industri kreatif harus sejalan dengan tujuan mempersiapkan generasi muda, agar mampu menjadi Creative Prenuer yang sukses dan berdampak bagi masa depan perekonomian daerah.

“Sebagian ahli dan pakar ekonomi menyatakan bahwa pendapatan negara sebagian disumbang oleh industri kreatif, yang terus bertumbuh dan berkembang setiap saat,” ujarnya.

Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, industri yang berasal dari pemanfaatan aktifitas, keterampilan serta bakat individu dapat menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan.

Untuk itu, kegiatan ini bertujuan untuk mencetak enterprenuer muda, yang memiliki daya saing di pasar seni dan teknologi informasi.

Adrudin menegaskan, selaku Pemerintah di Parigi Moutong, pihaknya memiliki komitmen untuk meningkatkan, mengembangkan dan melestarikan kesenian tradisional.

“Sebagai salah satu program pembangunan daerah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *