Kutora.id, Parigi Moutong – Bakal Calon Wakil Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Abdul Sahid, menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak banjir bandang yang terjadi di Desa Sienjo-Sibalago, Kecamatan Toribulu, Senin, 24 Juni 2024.
Selain di dua desa tersebut, Abdul Sahid bersama tim juga menyambangi Desa Masari Kecamatan Torue dan Desa Tindaki di Kecamatan Parigi Selatan untuk menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok seperti makanan siap saji air minum, ada juga sembako untuk para korban banjir.
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban yang sedang dialami oleh warga yang saat tertimpa musibah,” ujar Abdul Sahid.
“Kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, Denny, salah satu anggota tim Abdul Sahid menyampaikan bahwa bantuan yang disalurkan murni bentuk misi kemanusiaan yang digagas untuk membantu masyarakat yang saat ini tertimpa bencana banjir, tidak ada kaitannya dengan politik.
“Ini panggilan hati beliau (Abdul Sahid), tanpa perlu dikaitkan dengan unsur politis,” tegas Denny.
Ia membeberkan bahwa saat ini masyarakat terdampak musibah sangat berharap uluran tangan dari relawan manapun untuk bersama-sama membantu mereka yang membutuhkan, termasuk juga bantuan kemanusiaan dari Abdul Sahid.
“Jadi sekali lagi ini tanpa muatan politik, cuma memang sulit dipisahkan antara politik dan bantuan sosial saat ini, kan sudah tahapan pilkada, apalagi pak haji kan salah satu calon kandidat, jadi wajar kalau dikait-kaitkan, tapi sekali lagi ini murni panggilan hati kepedulian beliau,” terangnya.
Diketahui, bencana banjir yang diakibatkan dari cudah hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu, 23 Juni 2024 melanda sejumlah wilayah, di antaranya Desa Sibalago dan Desa Sienjo dengan dampak yang cukup parah.
Selain itu, dilaporkan juga wilayah bagian selatan yang terdampak seperti Desa Astina dan Tanahlanto, Kecamatan Torue, kemudian Desa Tindaki, Kecamatan Parigi Selatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong mencatat, jumlah warga terdampak dari kegiatan itu sebanyak 738 jiwa. Banjir juga merusak pemukiman warga dan sejumlah fasilitas publik di Desa Sienjo dan Sibalago.