Parigi MoutongSulawesi Tengah

Bahasa Indonesia Jadi Perekat Bangsa, Pemda dan Pemprov Teken Komitmen Bersama

×

Bahasa Indonesia Jadi Perekat Bangsa, Pemda dan Pemprov Teken Komitmen Bersama

Sebarkan artikel ini
Penandatanganan komitmen Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Provinsi yang tertuang dalam dokumen sebagai bentuk kerja sama antar pemerintah. ASET: Istimewa

KUTORA.ID, Parigi Moutong – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Wakil Bupati Abdul Sahid menghadiri Konsolidasi Daerah untuk Pengawasan Bahasa Indonesia yang digelar di Ruang Rapat Pogombo, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis 25 September 2025.

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah provinsi sebagai wujud sinergi dalam memperkuat penggunaan bahasa Indonesia.

Acara dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya pengawasan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, sebagaimana diamanatkan dalam Permendikdasmen Nomor 2 Tahun 2025.

Baca Juga:  Rakor Pemantapan Pendamping Sosial PKH di Parigi Moutong

“Bahasa Indonesia adalah perekat persatuan, jembatan komunikasi lintas budaya, sekaligus penanda kedaulatan bangsa. Konsolidasi hari ini menjadi momentum strategis untuk menyatukan visi dan langkah konkret antara pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, dunia pendidikan, media, serta masyarakat luas,” ujar Anwar Hafid.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, sinergi yang terjalin akan melahirkan komitmen nyata melalui penandatanganan kerja sama, penyusunan keputusan kepala daerah sebagai dasar hukum, serta pembentukan program kerja lintas sektor.

Baca Juga:  HUT ke-61, Gubernur Sulteng Anwar Hafid Hadirkan Dua Program Gratis untuk Rakyat

“Penandatanganan komitmen kerja sama ini adalah manifestasi tanggung jawab moral dan konstitusional. Kita ingin bahasa Indonesia hadir bermartabat di ruang publik, dokumen resmi, lembaga pendidikan, hingga ranah digital,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gubernur berharap kebijakan ini dapat mendukung pembangunan daerah yang inklusif dengan menekankan pentingnya identitas budaya, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan keteraturan administrasi publik.

“Tata bahasa yang baik akan mendorong pelayanan publik yang transparan, akuntabel, sekaligus mendukung peningkatan literasi masyarakat. Dengan komitmen bersama, mari kita wujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, masyarakat yang cerdas berbahasa, serta Sulawesi Tengah yang maju, bermartabat, dan sejahtera,” pungkasnya.

Baca Juga:  Pelaku UKM di Parigi Moutong Ikuti Coaching Clinic

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *