Ekonomi BisnisKomunitasParigi Moutong

Pemkab Parigi Moutong Perlu Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Pangan

×

Pemkab Parigi Moutong Perlu Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Pangan

Sebarkan artikel ini
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Parigi Moutong beserta pimpinan OPD terkait saat ikuti rakor pengendalian inflasi dengan Kemendagri. ASET: Humas Pemkab.

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong diimbau agar perlu mewaspadai meningkatnya harga komoditas pangan yang saat ini terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statiski (BPS) Pusat, Amalia Adininggar Widyasanti saat rapat koordniasi (rakor) pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Pemkab Parigi Moutong melalui aplikasi virtual zoom meeting, Senin, 6 Mei 2024.

“Diminggu pertama Mei 2024 ini tentunya yang seperti kami sampaikan tadi ada beberapa komunitas pangan yang harganya meningkat dan kita perlu waspadai karena terus terjadi penambahan jumlah kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga,” ujar Amalia.

“Oleh sebab itu komunitas yang perlu kita waspadai di minggu ini adalah bawang merah, cabe merah dan juga bawang putih,” sambungnya.

Dalam pemaparannya, Amalia mengatakan hasil rilis inflasi diumumkan pada 2 Mei 2024 mengenai inflasi April 2024 dimana inflasi dari bulan ke bulan untuk bulan april terhadap maret 2024 adalah 0,25%, sementara itu inflasi tahun ke tahun April 2024 terhadap April 2023 adalah sebesar 3% dengan inflasi tahun kalender 1,19%.

Baca Juga:  Atasi Inflasi, Pemda Parimo Bakal Gelar Pasar Murah di Semua Kecamatan

Menurutnya, inflasi yang tinggi di bulan April 2024 secara m-to-m (bulan ke bulan) transportasi mengalami inflasi sebesar 0,93%.

Sedangkan untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau tidak mengalami inflasi bulan ini tapi justru mengalami deflasi sebesar 0,03%. Kalau melihat inflasi y-on-y (tahun ke tahun) maka kelompok makanan, minuman dan tembakau itu inflasi sebesar 7,04% dan transportasi mengalami inflasi 1,33% dan penyediaan makanan, minuman restoran juga mengalami inflasi 2,47%.

Oleh sebab itu secara andil inflasi untuk m-to-m dikontribusikan secara dominan oleh kelompok transportasi sebesar 0,12%, tetapi kalau secara y-on-y andil inflasi itu paling banyak dikontribusikan oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,98%.

“Inflasi sepanjang momen ramadhan dan terutama idul fitri dibulan April 2024 ini relatif terkendali, dimana dibulan April 2024 harga-harga komunitas yang dikawahatirkan memberikan tekanan inflasi dibulan April karena sejalan dengan momen idul fitri ternyata justru mengalami deflasi dan juga sejumlah komunitas yang mengalami deflasi adalah cabe merah, cabe rawit, beras dan telur ayam ras,” ujarnya.

Baca Juga:  Terkesan Kumuh, Bangunan PSP dari Dana CSR Dianggap Mubazir

Sementara itu, Plt Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir saat memimpin rakor mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa kami sangat berharap adanya upaya-upaya dari minggu ke minggu semakin baik untuk melakukan suatu perencanaan terutama berkaitan dengan penanaman yang tentunya direncanakan dengan baik sehingga bisa berkesinambungan dan terus menerus.

“Beberapa daerah sudah melaksanakan itu namun hasilnya belum signifikan karena dilakukan kurang terencana dengan baik,” tutur Tomsi Tohir.

” Oleh sebab itu kami menghimbau untuk bisa melakukan suatu perencanaan dan bila perlu mengajak pada pihak-pihak ketiga khususnya berkaitan dengan cabe, berkaitan dengan bawang merah,” pungkasnya.

Pada rakor tersebut, Pemkab Parigi Moutong diwakili oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda beserta pimpinan OPD terkait jajaran pemda Parigi Moutong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *