Kutora.id – Sejumlah daerah di Indonesia masih dilanda bencana hidrometeorologi akibat hujan deras berkepanjangan. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu 26 Januari 2025, terdapat 11 bencana baru di delapan kabupaten/kota yang berdampak signifikan. Sebanyak 2.760 kepala keluarga (KK) atau 5.723 jiwa terdampak, dengan dua korban meninggal dunia.
Banjir di Gunung Mas, Kalimantan Tengah
Banjir melanda Kabupaten Gunung Mas sejak Minggu (19/1/2025), merendam empat desa di tiga kecamatan, termasuk Desa Tempelas dan Desa Tumbang Malahoi. Sebanyak 200 rumah terendam, dan 613 jiwa terdampak. Meski banjir mulai surut pada Sabtu (25/1/2025), BPBD setempat tetap siaga menghadapi potensi banjir susulan.
Kota Gorontalo dan Gorontalo Lainnya Terendam Banjir
Di Kota Gorontalo, banjir pada Sabtu (25/1/2025) menggenangi Kelurahan Lekobalo dan Dembe I. Sebanyak 128 KK atau 426 jiwa terdampak, dengan 32 KK dievakuasi oleh BPBD. Banjir juga melanda Kabupaten Gorontalo akibat meluapnya Danau Limboto, menggenangi delapan desa dan berdampak pada 1.144 KK atau 3.396 jiwa. Di Kabupaten Boalemo, banjir merendam dua desa di Kecamatan Butomoito, berdampak pada 107 KK atau 375 jiwa.
Bencana di Lampung Selatan
Kabupaten Lampung Selatan menghadapi banjir sejak Jumat (17/1/2025), menggenangi 18 desa di delapan kecamatan. Sebanyak 781 rumah dan 161 hektare sawah terdampak, dengan dua rumah mengalami kerusakan berat. Selain itu, angin puting beliung pada Sabtu (11/1/2025) merusak 38 rumah di Kecamatan Natar.
Bencana Lain di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur
Tanah longsor terjadi di Desa Rante Balla, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (25/1/2025) malam. Dua orang meninggal dunia dan lima lainnya terluka. Sementara itu, banjir melanda Desa Kedungrejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akibat luapan sungai pada Jumat (24/1/2025), merendam 38 rumah dan memengaruhi 149 jiwa.
BPBD di masing-masing wilayah terus melakukan evakuasi, pemantauan, dan pemberian bantuan logistik. BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu akibat cuaca ekstrem. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi dengan cepat.
