Kutora.id – Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, menghadiri acara “Berita Resmi Statistik” yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah pada, Rabu 15 Januari 2025. Acara ini berlangsung di Ruang Video Conference BPS Sulteng.
Statistisi Ahli Madya sekaligus Plh. Kepala BPS Sulteng, Jefrie Wahido, memaparkan bahwa persentase penduduk miskin Sulawesi Tengah pada September 2024 mencapai 11,04 persen, turun sebesar 0,73 persen dibandingkan Maret 2024. Jumlah penduduk miskin juga menurun sebanyak 21,43 ribu orang, dari 379,76 ribu pada Maret menjadi 358,33 ribu pada September 2024.
Dalam laporannya, Jefrie menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah mengalokasikan dana sebesar Rp 439,4 miliar untuk berbagai program penanggulangan kemiskinan.
Program-program tersebut meliputi bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa miskin, jaminan kesehatan, bantuan tunai, program KUBE, pembangunan rumah tidak layak huni, bantuan pangan bergizi, pemasangan listrik bagi masyarakat miskin, hingga gelar pasar murah.
Menurut Jefrie, penurunan signifikan juga terlihat di daerah perkotaan, di mana angka kemiskinan turun dari 8,61 persen pada Maret menjadi 7,34 persen pada September 2024. Sementara itu, di perdesaan, persentase kemiskinan turun dari 13,33 persen menjadi 12,90 persen pada periode yang sama.
Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat atas kontribusi mereka dalam menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.
“Alhamdulillah, saya bangga atas capaian ini. Ini bukti bahwa program pembangunan yang berfokus pada kesejahteraan rakyat telah memberikan hasil nyata,” ujar Gubernur Rusdy.
Ia juga mengajak seluruh elemen untuk terus berkolaborasi demi menciptakan Sulawesi Tengah yang lebih maju dan sejahtera.
“Mari kita teruskan perjuangan ini untuk masa depan anak cucu kita,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulteng, Rony Hartawan, turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini. Ia memuji kontribusi besar Gubernur Rusdy selama tiga tahun masa kepemimpinannya.
“Yang penting bukan berapa lama menjabat, tetapi seberapa besar kontribusi yang diberikan,” kata Rony.
