DaerahEkonomi BisnisParigi Moutong

Warga Harap Pemda Bangun Tempat Kuliner di Pesisir Pantai Bantaya

×

Warga Harap Pemda Bangun Tempat Kuliner di Pesisir Pantai Bantaya

Sebarkan artikel ini
Lahan kosong yang direncanakan warga Bantaya untuk dibangun tempat jualan kuliner. ASET : Istimewa.

WARGA kelurahan Bantaya kecamatan Parigi mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah daerah kabupaten Parigi Moutong terhadap pedagang UMKM yang ada di wilayah pesisir Bantaya.

Mereka berkeinginan agar pemda kabupaten Parigi Moutong memberikan fasilitas seperti yang ada di Maesa Pantai.

Salah seorang nelayan pancing pak Yusri Noho menyampaikan kepada media ini pada saat menjelang pilkada pemilihan bupati Parigi Moutong (sabar jilid 2) pak Samsurizal Tombolotutu berjanji untuk membangunkan musholla apung di pesisir RT 14 RW 07 kelurahan Bantaya.

“Akan tetapi sampai dengan saat ini sudah mau habis masa jabatannya pak bupati belum juga terealisasi padahal bantaya pesisir juga memenangkan pasangan SABAR kala itu,” kata Yusri, Senin 6 Februari 2023.

Baca Juga:  Sulawesi Tengah Provinsi Kedua Paling Padat Modal Asing Pada Tahun 2023

Nelayan lain, Aco Hulopi juga berharap hal senada, ia bilang warga kelurahan Bantaya juga butuh perhatian, terutama dapam hal peningkatan ekonomi. Sebagian besar warga yang hanya berprofesi nelayan, akan kesulitan jika tiba musim cuaca yang cukup ekstrim seperti saat ini, menyebabkan warga tidak bisa melaut yang berimbas pada ekonomi.

Sementara itu, Muvida yang berprofesi sebagai pedagang kecil juga mendorong pemda untuk menata lahan kosong di sekitar pesisir pantai Bantaya dengan tujuan para pedagang kecil bisa memanfaatkannya menjafi lapak-lapak jualan layaknya di pantai Maesa, apalagi di sekitar pantai Bantaya banyak pelaku usaha kecil.

Baca Juga:  Lalampa Toboli, Menjadi Kuliner Khas Parigi yang Legendaris

“Bagaimana mau maju perekonomian masyarakat kalau kami pelaku UMKM tidak di buatkan wadah untuk menjual makanan khas bahan dasarnya dari hasil laut,” kata Muvida.

“Dahulu dijanjikan mau dipaving dan dibuatkan lapak-lapaknya, tetapi sampai saat ini belum juga terealisasi,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *