ORGANISASI Perangkat Daerah (OPD) Teknis dalam kaitannya dengan percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) diminta terus menjalin kolaborasi dan tetap fokus untuk mencegah dan menurunkan angka kasus.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parimo, Zulfinasran Tiangso saat membuka kegiatan Aksi Konvergensi Tahap 3 Rembuk Stunting 2024 yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda).
Zulfinasran menjelaskan, kegiatan itu digelar sebagai tahapan ke-3 memasuki proses kinerja pemerintah daerah dari 8 aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting yang yang menjadi fokus pemda Parigi Moutong. Ia meminta agar OPD Teknis harus terlibat aktif mengikuti setiap kegiatan Stunting.
Zulfinasran mengatakan bahwa kegiatan Rembuk Stunting tahun 2024 itu sebagai kegiatan prioritas daerah, sejatinya menjadi momentum strategis untuk menata kembali penyelenggaraan pelayanan, kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, air minum dan sanitasi, pendidikan anak usia dini, dan perlindungan sosial, agar lebih terpadu dan tepat sasaran.
Untuk itu, Sekda berharap hasil kegiatan rembuk Stunting menjadi dasar gerakan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Parimo, olehnya melalui integrasi program kegiatan yang dilakukan oleh OPD tekhnis adalah sebagai penanggung jawab terhadap layanan dan partisipasi masyarakat.
“Dalam rangka pelaksanaan kegiatan intervensi pencegah dan penurunan stunting maka langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan kegiatan ini dilakukan secara terintegrasi antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat,” ucap Zulfinasran dalam acara yang digelar di Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong, Senin. 1 April 2024.
Ia juga menyebutkan, intervensi pemda dalam menekan angka prevelansi stunting harus fokus terhadap penetapan Lokus Stunting, menurutnya intervensi terhadap penetapan lokus stunting tidak sepenuhnya dilakukan di setiap desa, akan tetapi intervensi tersebut lebih melihat satu titik wilayah desa yang berpengaruh terhadap tingginya angka dan kasus jumlah terjadinya Stunting.
“Serta untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah terhadap upaya percepatan penurunan stunting,” pungkasnya.