Sulawesi Tengah

Gubernur Sulteng Hentikan Permanen Dua Tambang di Kelurahan Tipo

×

Gubernur Sulteng Hentikan Permanen Dua Tambang di Kelurahan Tipo

Sebarkan artikel ini

KUTORA.ID, Sigi – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, secara resmi menghentikan secara permanen operasional dua perusahaan tambang yang selama ini ditolak warga Kelurahan Tipo dan sekitarnya. Keputusan tersebut disampaikan langsung di hadapan ribuan masyarakat dalam aksi damai yang berlangsung di Tipo, Selasa 10 Juni 2025, sebagai bentuk respon atas perjuangan warga selama delapan bulan menjaga lingkungan mereka.

Gubernur hadir didampingi Ketua DPRD Sulteng Arus Abdul Karim, Bupati Sigi Moh. Rizal Intjenae, Sekretaris Kota Palu Irmayanti, serta sejumlah pejabat lainnya. Dalam suasana haru, Anwar menegaskan bahwa keputusannya bukan karena tekanan, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap rakyat dan lingkungan.

Baca Juga:  Pimpin Upacara Hardiknas 2024, Wagub Sulteng Bacakan Pidato Mendikbudristek

“Saya tidak cari popularitas. Ini demi kebaikan daerah. Keputusan ini bukan karena takut demo, tapi karena saya ingin melindungi wilayah ini,” ujar Anwar.

Ia juga menyatakan komitmennya untuk tidak mengeluarkan izin tambang di atas permukiman warga selama masa jabatannya sebagai Gubernur. “Daerah ini satu-satunya tempat kita berlindung. Kalau tidak dijaga, saya khawatir bencana bisa datang lagi,” tambahnya.

Anwar Hafid meningkatkan status surat sebelumnya yang hanya menghentikan sementara aktivitas PT Bumi Alpamandiri dan PT Tambang Watu Kalora, menjadi penghentian permanen. Keputusan tersebut disambut sorakan takbir dan tangis haru dari warga.

Gubernur menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil komunikasi lintas pihak, termasuk koordinasi dengan Wali Kota Palu dan Bupati Sigi. “Bupati bilang, kalau itu membahayakan masyarakat, tutup,” ungkapnya menirukan respons Bupati Sigi.

Baca Juga:  Penyusunan KLHS RPJPD Parimo Harus Terencana dan Sistematis

Koordinator aksi damai, Faizal, yang juga Ketua Aliansi Pemuda dan Lingkungan Tipo, menyampaikan rasa syukur atas keputusan gubernur. “Ini bukan sekadar tolak tambang. Ini upaya menyelamatkan hutan dan pegunungan yang menjadi paru-paru Palu dan Sigi,” katanya.

Tokoh adat Ulujadi, Astam, menambahkan bahwa izin tambang selama ini diberikan tanpa prosedur yang transparan. “Kami tidak anti pembangunan, tapi kami tolak tambang yang merusak dan menimbulkan konflik,” tegasnya.

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid. ASET: Humas Pemprov Sulteng

Selain itu, warga juga menyampaikan keluhan mengenai tapal batas yang belum tuntas antara Kota Palu dan Kabupaten Sigi sejak 2012, serta konflik administratif akibat tumpang tindih penguasaan tanah dan penerbitan dokumen lahan ganda.

Baca Juga:  Peringatan HUT Satpol PP dan Damkar di Parigi Moutong, Gubernur Sulteng Soroti Peran Strategis Penegak Perda

Menutup pertemuan, Gubernur Anwar Hafid meminta warga tetap tenang dan percaya bahwa pemerintah berpihak kepada rakyat. “Saya tidak akan khianat. Saya di sini karena rakyat, dan keputusan ini demi rakyat,” ujarnya.

Pernyataan tersebut disambut sorakan takbir dan rasa haru warga. Di tanah yang sebelumnya penuh ketidakpastian, masyarakat Kelurahan Tipo kini kembali memiliki harapan akan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *