DaerahDonggalaNasionalSulawesi Tengah

Hadiri WWF 2024, Elon Musk Kenakan Batik Bomba Khas Sulteng

×

Hadiri WWF 2024, Elon Musk Kenakan Batik Bomba Khas Sulteng

Sebarkan artikel ini
Elon Musk Saat Menggunakan Batik Khas Donggala Sulawesi Tengah Diacara WWF di Bali. ASET : Istimewa

KEHADIRAN CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk di World Water Forum (WWF) 2024 menarik perhatian publik Indonesia.

Salah satu saat Elon Musk hadir pada peluncuran internet Starlink layanan berbasis satelit di salah satu Puskesmas Kota Denpasar, Bali, Minggu, 19 Mei 2024.

Selain itu, pendiri Tesla dan platform X itu juga nampak mengenakan batik berwarna hijau dengan motif Bomba, motif khas tenun Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) di acara World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 202. Sebelumnya ia juga pernah mengenakan batik Bomba ini saat menghadiri kegiatan B20 Summit di Bali pada November 2022 lalu.

Baca Juga:  Sulteng Diharap Jadi Sentra Produksi Kelapa Sawit di Indonesia

Penampilan Musk dengan Batik Bomba ini menunjukkan bahwa kekayaan Sulteng, khususnya Batik Bomba, sudah mendunia.

“Ini merupakan kebanggaan bagi Sulteng, Batik Bomba yang merupakan Indikasi Geografis Kekayaan Intelektual kita, kini sudah dikenal dan dipakai oleh tokoh dunia seperti Elon Musk,” ujar Kepala Wilayah Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar.

Hermansyah Siregar menegaskan bahwa Kemenkumham Sulteng akan terus berupaya untuk melindungi KI lokal Sulteng agar tidak dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melindungi KI. Kami juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkenalkan KI Sulteng ke dunia internasional,” tandasnya.

Baca Juga:  Pemprov Sulteng Lepas Jama’ah Haji Tahun 2024

Sebagai informasi, batik Bomba sendiri merupakan motif batik khas Tenun Donggala yang memiliki makna filosofis yang mendalam. Motif ini melambangkan kekuatan, keberanian, dan semangat juang masyarakat Kabupaten Donggala.

Penampilan Elon Musk dengan batik Bomba diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan popularitas batik ini di kancah internasional. 

Hal ini juga dapat menjadi peluang bagi para pengrajin batik di Donggala untuk meningkatkan omzet penjualan mereka.

“Semoga saja para pengrajin tenun Donggala dapat lebih sejahtera lagi, ini tujuan kita juga,” pungkas Hermansyah Siregar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *