KURMA merupakan salah satu jenis buah yang nyaris selalu disajikan saat berbuka puasa. Kandungan buah yang memiliki rasa manis ini disebut mampu mengembalikan energi setelah satu hari berpuasa.
Rupanya selain sangat dikenal dalam tradisi agama Islam, buah ini pun punya kaitan erat dengan dua agama Abrahamik atau Samawi lainnya yakni Kristen dan Yahudi.
Nah, kalian penasaran nggak sih asal usul bagaimana kurma ditemukan? Yuk, simak informasi di bawah ini.
Dituliskan dalam laman Smithsonian Magazine, pohon kurma tergolong tanaman purba. Nenilik fosil kurma yang berhasil ditemukan, dapat diperkirakan bahwa pohon ini telah tumbuh sejak 50 juta tahun yang lalu.
Hanya saja baru sekitar tahun 4000 SM manusia bisa berhasil mengembangkan pohon kurma dengan nama ilmiah Phoenix dactylifera L. ini. Pohon tersebut digunakan untuk pembangunan kuil dewa bulan di dekat Ur di Irak Selatan, Mesopotamia.
Pada kondisi yang baik, pohon kurma dapat hidup lebih dari 100 tahun dengan ketinggian mencapai setara lima lantai bangunan serta menghasilkan buah sekitar 68 kg setiap tahunnya.
Untuk menunjukkan pohon ini dimanfaatkan sejak berabad sebelum masehi yakni bukti penggunaannya di Mesir kuno. Dikutip dari buku Date Palm Cultivation (Zaid, A. & De Wet, P.F.) yang diterbitkan Food and Agriculture Organization (FAO), pohon kurma digunakan sebagai simbol selama satu tahun dalam hieroglif Mesir dan pelepahnya sebagai simbol selama satu bulan.
Hal-hal di atas dikonfirmasi oleh sejarah dan dikuatkan oleh penelitian arkeologi terhadap sisa-sisa sejarah kuno bangsa Sumeria, Akadia, dan Babilonia. Rumah-rumah orang-orang yang sangat kuno ini beratap batang dan daun pohon kurma.
Mitos Kuno Pohon Kurma
Orang-orang di masa lalu menghubungkan pohon kurma dengan sejumlah mitos. Kaum Sabian dari Mesopotamia mengaitkan pohon itu dengan pemujaan bulan dan menyebutnya sindirqa atau “jalan menuju bulan”.
Adapun orang Sumeria kuno percaya pohon kurma adalah pohon pertama yang pernah dibuat. Pohon ini kemudian dipelihara oleh burung gagak yang saleh.
Sementara penulis sejarah Romawi Pliny the Elder percaya pohon kurma adalah tempat burung phoenix bersarang. Phoenix adalah burung mitos yang dapat membakar diri sendiri dan bangkit kembali.
Kurma dalam Tradisi Agama Abrahamik atau Samawi
Kurma merupakan buah yang sangat lekat dalam tradisi Islam. Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan agar umat Islam berbuka puasa dengan buah kurma karena bisa membawa berkah. Buah ini pun ada dalam Al-Quran kitab suci umat Islam.
Agama Samawi lainnya juga menyebutkan buah ini dalam masing-masing kitab suci dan tradisinya. Dikutip dari Smithsonian, salah satu ayat dalam Mazmur di kitab suci agama Kristen menyebutnya dengan, “Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma.”
Salah satu penjelasannya adalah orang benar itu layaknya pohon kurma yang tumbuh lurus dan menopang orang lain dengan buahnya.
Orang Yahudi menganggap kurma sebagai salah satu dari tujuh buah suci seperti dikutip dari buku Date Palm Cultivation. Pelepahnya pun digunakan untuk sembahyang pada hari raya Sukkot.
Zaid dalam Date Palm Cultivation menyimpulkan alasan penyebutan kurma dan pohon kurma dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam terutama disebabkan oleh pengaruh Nabi Ibrahim/Abraham.
Nabi Ibrahim lahir dan dibesarkan di kota tua Ur di mana pohon kurma berhasil dikembangkan pertama kali dalam sejarah. Kecintaannya pada kurma meninggalkan pengaruh abadi pada agama-agama ini.