Parigi Moutong

Kolaborasi TBM dan BPBD Parigi Moutong Ciptakan Masyarakat Tangguh Bencana

×

Kolaborasi TBM dan BPBD Parigi Moutong Ciptakan Masyarakat Tangguh Bencana

Sebarkan artikel ini
TBM Banua Nonulisi menggelar Workshop Literasi Bencana dan Bedah Buku di Desa Pombalowo. ASET: BPBD Parimo

KUTORA.ID, Parigi Moutong – Dalam upaya memperkuat kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana alam, Taman Baca Masyarakat (TBM) Banua Nonulisi menyelenggarakan Workshop Literasi Bencana dan Bedah Buku di Desa Pombalowo, Kecamatan Moutong. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong serta Rumah Hukum Tadulako, dan diikuti berbagai elemen masyarakat setempat.

Kegiatan tersebut menjadi bentuk nyata kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga edukasi hukum dalam membangun budaya sadar bencana di Parigi Moutong wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi, terutama di Desa Pombalowo, Olaya, dan Mertasari.

Parigi Moutong diketahui berada di jalur aktif Sesar Palu-Koro, dengan tiga cabang sesar lokal: Tokararu, Sausu, dan Tomini. Selain itu, terdapat lebih dari 120 anak sungai dan sembilan daerah aliran sungai (DAS) yang melintasi wilayah ini. Kondisi geografis tersebut, ditambah dengan aktivitas pertambangan ilegal di Desa Air Panas, meningkatkan potensi risiko bencana ekologis di masa depan.

Baca Juga:  RTRW Parimo Direvisi, Fokus Ekonomi Hijau dan Berkelanjutan

Banjir besar terakhir yang melanda Desa Pombalowo pada tahun 2022 menjadi peringatan penting bahwa mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat harus terus ditingkatkan.

Dalam pemaparannya, Plt. Kalaksa BPBD Parigi Moutong bersama Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, menekankan bahwa mitigasi adalah langkah kunci dalam mengurangi dampak bencana.

“Mitigasi sangat penting bagi kami, dan kesiapsiagaan harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Kami juga sedang menyiapkan film animasi edukatif tentang kesiapsiagaan serta memperkuat kehadiran kami di media sosial agar pesan kebencanaan bisa menjangkau masyarakat lebih luas,” ujar Plt. Kalaksa BPBD Parigi Moutong.

Baca Juga:  Hadiri Pelantikan Taruna STTD, Begini Harapan Sekda Parigi Moutong

Selain dari BPBD, Ketua Rumah Hukum Tadulako turut memberikan perspektif mengenai pentingnya edukasi hukum terkait bencana, terutama dalam konteks perlindungan masyarakat dan kebijakan lingkungan.

Ketua TBM Banua Nonulisi mengungkapkan apresiasinya terhadap dukungan dan sinergi antarinstansi dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa literasi menjadi jembatan efektif untuk menanamkan kesadaran kebencanaan sejak dini.

“Kami berencana menulis dan menerbitkan buku cerita kebencanaan yang menarik, agar anak-anak dan masyarakat lebih mudah memahami pentingnya kesiapsiagaan melalui bacaan yang ringan dan inspiratif,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Parigi Moutong menambahkan bahwa kegiatan ini bukan untuk menakuti masyarakat, melainkan untuk membangun kesadaran bahwa bencana adalah siklus yang pasti terjadi.

“Kami hanya ingin memastikan informasi kebencanaan tersampaikan dengan baik. Seperti gempa, bencana juga memiliki ‘ulang tahun’. Yang penting adalah kesiapan kita dalam menghadapinya,” jelasnya.

Baca Juga:  YPKN Gelar Sosialisasi Pencegahan Kanker dan Tumor

Kegiatan ini ditutup dengan deklarasi komitmen bersama antara TBM Banua Nonulisi, BPBD Parigi Moutong, dan Rumah Hukum Tadulako untuk terus bersinergi membangun budaya sadar bencana melalui pendekatan literasi, media kreatif, dan kolaborasi lintas sektor.

Perwakilan Rumah Hukum Tadulako berharap kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut. “Kami berharap di kegiatan kebencanaan selanjutnya, lembaga seperti Rumah Hukum Tadulako dan Forum TBM Parigi Moutong dapat terus dilibatkan agar edukasi mitigasi bencana semakin meluas,” ungkapnya.

Workshop ini menjadi bukti bahwa pendidikan kebencanaan dapat dikemas secara inklusif dan kreatif bukan hanya melalui pelatihan teknis, tetapi juga lewat literasi dan media edukatif yang menjangkau semua lapisan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *