DaerahKesehatanParigi Moutong

BKKBN Evaluasi Program KKBPK dan Penurunan Stunting

×

BKKBN Evaluasi Program KKBPK dan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini
Rapat evaluasi BKKBN terhadap program KKBPKdan stunting di Parigi Moutong. ASET : Santo Pro.

BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar kegiatan evaluasi program Penyuluh Keluarha Berencana dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB).

Selain itu, BKKBN Sulteng juga melakukan evaluasi terkait pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang berlangsung di ruang pertemuan kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kabupaten Parigi Moutong, Kamis 23 Februati 2023.

Ruwayah, selaku ketua tim kerja Bidang Administrasi Pimpinan BKKBN Sulteng mengatakan bahwa dari data radalgram awal tahun 2023 beberapa aspek sasaran program Bangga Kencana di tahun 2022 menunjukkan capaian peserta KB baru, peserta KB aktif, peserta KB pasca persalinan di tingkat kabupaten Parigi Moutong masih membutuhkan intervensi dan strategi untuk peningkatan capaian sesuai target para PLKB dilapangan diharapkan lebih giat dan dapat berinovasi serta mampu menyusun strategi yang kreatif untuk menjadi pendamping masyarakat serta memberikan pelayanan prima dengan ruang lingkup yang lebih kekeluargaan.

Baca Juga:  Matindas J Rumambi Temui Korban Banjir dan Salurkan Bantuan di Balinggi

Ia menambahkan, kompleksya Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga berencana atau Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting membutuhkan dukungan SDM PKB/PLKB, P3K serta satgas PPS yang dapat menjalin koordinasi dan kerjasama yang harmonis dengan mitra kerja bangga kencana.

“Hasil capaian percepatan penurunan stunting di kabupaten Parigi Moutong tahun 2022, menunjukkan penurunan angka stunting yang sebelumnya 31,7 persen menjadi 27,4 persen, hal ini tentunya merupakaan kebanggaan bagi daerah ini dalam rangka percepatan penurunan stunting,” ucapnya.

Ruwayah menjelaskan, dalam melaksanakan tugas di tahun 2023, PKB/PLKB diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan, baik dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lapangan maupun pemenuhan administrasi pertangungjawaban.

“Keaktifan dalam melakukan penyuluhan dan advokasi yang lebih terarah dan tepat sasaran sangat penting dilakukan guna menunjang peningkatan kinerja,“ ucapnya.

Sementara itu, kepala Dinas DP3AP2KB kabupaten Parigi Moutong, Yusnaeni, mengungkapkan saat ini di kabupaten Parigi Moutong berdasarkan data kepegawaian tahun 2023 terdapat 120 orang PKB/PLKB, jika dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan yaitu sebanyak 283 desa sementara rasio sesuai desa binaan PKB/PLKB 1 berbanding 2, namun kenyataan dilapangan PKB/PLKB terhadap desa dan kelurahan ialah 1 berbanding 4 dalam artian 1 PLKB membina rata-rata 4 desa/kelurahan.

Baca Juga:  KKN Selesai, 21 Mahasiswa Fapetkan Untad Kembali ke Kampus

“Hal ini tentunya merupakan tantangan bagi PKB/PLKB untuk dapat meningkatkan kinerja dan dapat berinovasi dalam melakukan pelayanan dilapangan,” terangnya.

Yusnaeni membeberkan berdasarkan data tahun 2022 untuk peserta KB baru sebanyak 1.896 atau sebesar 12,56% peserta dari target PPM sebesar 15.101, dengan demikian capaian peserta KB masih sangat rendah.

“Olehnya kami berharap penuh dengan para PKB/PLKB agar kedepannya bisa menjadi ujung tombak pengelola KB dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam memberikan penyuluhan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana atau bangga kencana,” tutup Yusnaeni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *