BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), berikan pelayanan KB gratis terhadap 133 Perempuan di Kecamatan Bolano. Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Kegiatan yang di gelar di Desa Bahari, Kecamatan Bolano itu, pada Rabu, 15 Mei 2024.
DIhadiri langsung oleh Sekretaris BKKBN Provinsi Sulteng Irmawati, ia mengungkapkan bahwa pelayanan KB yang diberikan meliputi pemasangan IUD atau Spiral, Inplan, Suntik, Pemberian Kondom dan Pil KB. kegiatan ini dilakukan di wilayah khusus atau disebut Gerai Yansus.
Gerai Yansus merupakan gerakan peningkatan pelayanan dan kesertaan KB di wilayah khusus, bersama mitra kerja sama perdana di Provinsi Sulteng.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menjalin kemitraan antara BKKBN dan IBU, TNI dan mitra lainnya dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP),” kata Irmawati.
Ia juga mengatakan, dalam upaya untuk mencapai target pemakaian kontrasepsi modern, BKKBN berharap pencapaian tersebut dapat berkontribusi terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
“Saat ini, di Provinsi Sulteng masih sangat tinggi AKI yakni, sebanyak 261,100,000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB yakni, sebesar 27,72/1000 kelahiran hidup,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Yusnaeni, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk upaya pemda untuk meningkatkan kesetaraan KB, khususnya KB yang menggunakan MKJP.
“Melalui intensifikasi dan integrasi pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, mendekatkan akses pelayanan KB di wilayah khusus. Ini adalah salah satu langkah efektif dalam penurunan angka stunting,” ujarnya.
Menurutnya, dalam mewujudkan satu keluarga yang sejahtera dan bahagia, selain peranan dari keluarga peran dari mitra kerja pusat, Provinsi, Kabupaten, dan penyuluh lapangan keluarga berencana juga ikut andil untuk menciptakan keluarga yang harmonis.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi wadah peningkatan kompetensi atau shearing knowledge bagi para provider dalam meningkatkan pelayanan KB di wilayah Lokus penyelenggaraan kegiatan,” pungkasnya.