KUTORA.ID, Parigi Moutong – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-17 tingkat Kecamatan Kasimbar resmi dibuka oleh Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, di Lapangan Sepak Bola Desa Donggulu Selatan, Selasa 22 Juli 2025.
Kegiatan keagamaan tahunan ini diikuti oleh 18 desa dengan mempertandingkan delapan cabang lomba islami. Selain sebagai ajang pencarian qori dan qoriah terbaik, MTQ kali ini juga menonjolkan kekayaan kuliner lokal lewat 18 stand makanan khas desa.
Dalam sambutannya, Bupati Erwin menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, pemerintah desa, dan masyarakat atas kerja keras menyukseskan MTQ. Ia menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar kompetisi tilawah, tetapi juga sarana memperkuat nilai-nilai Al-Qur’an di tengah kehidupan masyarakat desa.
“MTQ ini menampilkan wajah Islam yang damai dan inklusif, berpadu dengan semangat gotong royong serta kearifan budaya lokal,” ujar Bupati.
Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan beduk oleh Bupati Erwin, disaksikan oleh Camat Kasimbar, unsur Forkopimcam, tokoh masyarakat, dan ribuan warga yang antusias menghadiri acara.
MTQ kali ini juga menjadi wadah promosi potensi desa. Stand kuliner yang disiapkan masing-masing desa tidak hanya menyajikan makanan, tetapi juga menjadi media penyuluhan budaya dan identitas lokal.
Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya visi “Membangun dari Desa” sebagai fondasi pemerataan pembangunan di Parigi Moutong. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat mendukung percepatan pembangunan, penguatan ekonomi lokal, dan peningkatan pelayanan publik dalam waktu dekat.
Meski menghadapi keterbatasan anggaran, Pemda tetap berkomitmen mengambil langkah strategis seperti efisiensi belanja, koordinasi lintas sektor, dan sinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
Bupati juga menjelaskan bahwa dirinya aktif melakukan koordinasi di tingkat nasional, termasuk dengan kementerian dan Badan Anggaran DPR RI, untuk memperjuangkan dukungan program strategis bagi Parigi Moutong.
“Saya sadar masyarakat merindukan kehadiran pemimpinnya. Namun, kesibukan di pusat adalah bentuk keseriusan kami memperjuangkan perhatian pemerintah pusat terhadap daerah ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, posisi strategis Parigi Moutong sebagai wilayah pesisir dan penghubung kawasan timur Sulawesi Tengah menjadi modal penting untuk menarik investasi dan program nasional. Potensi seperti pariwisata halal, pertanian organik, dan ekonomi maritim terus dikembangkan sebagai daya tawar utama.
“Kami tak tinggal diam. Kami aktif menawarkan konsep dan potensi daerah agar Parigi Moutong mendapat tempat dalam pembangunan nasional,” tandasnya.
MTQ ke-17 ini menjadi bukti bahwa kegiatan keagamaan dapat menjadi media penguatan spiritual, sosial, sekaligus promosi budaya desa. Semangat membangun dari desa tercermin kuat dalam gelaran ini.