Nasional

Indonesia Kendalikan 54% Saham PT Vale, Dorong Keseimbangan Industri dan Lingkungan

×

Indonesia Kendalikan 54% Saham PT Vale, Dorong Keseimbangan Industri dan Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto. ASET: Istimewa

Kutora.id – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, mengunjungi PT Vale Indonesia di Desa Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada Minggu 16 Februari 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau praktik pertambangan berkelanjutan yang diterapkan oleh PT Vale, serta membahas pengelolaan sumber daya nikel sebagai komoditas strategis dalam industri energi terbarukan.

Sugeng menyoroti bahwa PT Vale, yang telah beroperasi selama 56 tahun, merupakan salah satu pemain utama dalam industri pertambangan nikel di Indonesia. Sejak proses divestasi tahun lalu, kepemilikan saham Indonesia di PT Vale mencapai 54 persen, dengan 30 persen dikuasai oleh MIND ID dan 20 persen diperdagangkan di pasar publik. Ia menegaskan bahwa kepemilikan mayoritas ini memberi Indonesia kendali lebih besar terhadap industri nikel nasional.

Dalam kunjungannya, Sugeng dan Tim Komisi VII DPR RI meninjau proses produksi, reklamasi, serta upaya pasca tambang yang dilakukan oleh PT Vale. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan kelestarian lingkungan.

Baca Juga:  Server PDN Jebol, Data 800 Ribu Calon Mahasiswa Penerima KIP-Kuliah Hilang

“Pertambangan berperan besar dalam peradaban manusia, tetapi harus dijalankan dengan prinsip keberlanjutan agar tetap manusiawi,” ujarnya.

PT Vale juga mendapat apresiasi atas komitmennya dalam aspek ESG (Environment, Social, and Governance). Sugeng mengakui upaya perusahaan dalam menerapkan standar lingkungan yang tinggi serta melakukan reklamasi lahan bekas tambang secara serius.

Selain itu, Sugeng membahas peran nikel dalam industri energi terbarukan. Ia menjelaskan bahwa nikel matte, produk utama PT Vale, menjadi bahan baku penting dalam pembuatan baterai penyimpanan energi. Dengan produksi nikel Indonesia yang mencapai 40 persen dari total global, negara ini memiliki posisi strategis dalam rantai pasok energi hijau.

Dari sisi ekonomi, Sugeng menyoroti kontribusi PT Vale terhadap daerah, dengan memberikan sekitar Rp500 miliar per tahun dalam skema bagi hasil, yang mencakup hampir sepertiga dari total APBD daerah sebesar Rp1,5 triliun. Selain itu, angka pengangguran di wilayah tersebut hanya sekitar 4 persen, menunjukkan dampak positif perusahaan terhadap lapangan kerja lokal.

Baca Juga:  Pembiayaan Program Kampanye Presiden Terpilih Jadi Bahan dalam Penyusunan APBN 2025

Mengenai hilirisasi, Sugeng mendorong PT Vale untuk terus mengembangkan produk nikel hingga tahap akhir, seperti nikel kursor dan katoda, guna meningkatkan nilai tambah dan memperkuat industri baterai dalam negeri.

“PT Vale Indonesia telah membuktikan praktik pertambangan berkelanjutan yang tidak hanya berdampak positif pada ekonomi lokal dan nasional, tetapi juga mendukung pengembangan industri nikel yang ramah lingkungan,” tutup Sugeng Suparwoto.

Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam memastikan industri pertambangan nikel di Indonesia tetap berkelanjutan, berdaya saing, serta memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *