UNTUK mencari atlet-atlet berkualitas yang diharapkan bisa membawa nama baik daerah di berbagai iven olahraga, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong bekerja sama dengan akademisi Universitas Tadulako (Untad) Palu untuk tes pemenuhan bakat.
Sejumlah akademisi Untad yang masuk dalam tim pemenuhan bakat ialah sebagai Humaedi selaku koordinator, dan sebagai anggotanya adalah Hendra Iskandar dan Andi Sultan Brilin serta didampingi Sekretaris Umum KONI Parigi Moutong Supardin dan pelaksana tugas kepala dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong Sunarti.
Koordinator tes pemenuhan bakat, Humaedi mengatakan, banyak potensi yang didapatkan setelah kurang lebih 3 hari pihaknya melakukan teleskoting pemenuhan bakat, misalnya di desa Kotaraya ada anak SMP Kelas 2 dengan tinggi badan 180 cm 177 cm dan 175 cm.
Potensi itu kata dia akan dipetakan untuk melihat cocoknya si anak tersebut di cabang olahraga apa.
“Setelah kita analisis kemampuan fisiknya bukan berarti dia menyukai sepakbola lalu hasil analisisnya sepakbola, akan tetapi dilihat berdasarkan antropometri dan berdasarkan potensi kemampuan fisiknya lalu di pilah bahwa ini cocok olahraga apa dan seterusnya,” ujarnya.
“Misalnya tadi yang ukuran tinggi badanya 180 cm, waktu saya tanyakan bahwa ia mulai belajar bola voli, tetapi kalau dengan antropometri tinggi seperti itu kemungkinan besar sangat cocok untuk olahraga Dayung,” tambahnya.
Humaedi menjelaskan, untuk teleskoting dilakukan untuk anak usia 11 sampai dengan 15 tahun, dan ada 10 item yang dilewati dalam tahap itu, diantaranya pengukuran tinggi badan, berat badan, tinggi duduk, lempar tangkap bola, lempar bola basket, lari 40 meter, typical jam, bring tes dan lain-lain.
‘Ada 10 item tes tentang fisik, nanti dari hasil tes itu kita berikan rekomendasi kepada KONI bahwa anak ini cocok untuk olahraga Karate, Futsal dan lain sebagainya,” terangnya.
Humaedi bilang, negara Australia telah melaksanakan hal yang sama, dan berhasil masuk 4 besar di Olimpiade tahun 2000 kemudian berkembang tes tersebut ke eropa lalu Indonesia mengadopsinya.
Sementara itu Sekretaris Umum KONI Parigi Moutong yang juga tergabung dalam tim pemenuhan bakat, Supardin mengatakan, apa yang dilakukan saat ini adalah salah satu nilai positif yang di programkan oleh Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu terkait dengan tes pemenuhan bakat.
Kata ia tes pemenuhan bakat di provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) baru kabupaten Parigi Moutong menyelenggarakan hal tersebut. Sehingga kata ia antara KONI, Disdikbud dan Disporapar Parigi Moutong dari hasil ini bisa mendapatkan bibit atlet yang potensial sesuai dengan hasil yang akan muncul nantinya, karena banyak negara negara maju melakukan tes seperti itu sehingga hasil yang didapatkan betul-betul sesuai dengan potensi atau bakat yang diminatinya sehingga tes yang dilakukan oleh para akademisi itu diharapkan bisa menghasilkan atlet yang potensial dan bisa dibina lebih lanjut sehingga bisa berprestasi di tingkat nasional sampai dengan internasional.
“Harapan saya melalui tes pemenuhan bakat ini bisa melahirkan Atlet Atlet berkualitas yang diharapkan dapat mengharumkan nama baik Daerah Kabupaten Parigi Moutong,” tandasnya.
Hingga hari ini, Sabtu 18 Februari 2023, tim pemenuhan bakat berada di kecamatan Ampibabo. Kemudian Senin 20 Februari 2023 diagendakan akan dilaksanakan di kecamatan Parigi dan berakhir di kecamatan Sausu.