KesehatanKomunitasParigi Moutong

Cegah Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Imbau Masyarakat Rutin Cek Kesehatan

×

Cegah Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Imbau Masyarakat Rutin Cek Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Parigi Moutong, Yunita Tagunu. ASET: Kutora.id/Muliyawan.

Kutora.id – Untuk mencegah penyebaran kasus HIV/AIDS di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat berharap agar masyarakat rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Kami berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah penyakit menular HIV/AIDS, terutama yang masuk dalam 8 populasi kunci,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Parigi Moutong, Yunita Tagunu kepada awak media, Senin, 15 Juli 2024.

Ia menjelaskan, sebaran HIV/AIDS di Parigi Moutong meluas, dengan penyebab utama penularannya sebagian besar oleh perilaku seks beresiko, baik heteroseksual maupun homoseksual.

Kata dia, perlu adanya komunikasi, informasi dan edukasi yang itensif dan terarah kepada masyarakat agar mendapatkan pengetahuan dalam upaya pencegahannya.

Baca Juga:  Tingkatkan Kualitas Kesehatan Generasi Muda, Pemda Parimo Luncurkan Posyandu Remaja

Saat ini, obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS belum juga ditemukan, namun telah disediakan obat Anti Retro Viral (ARV), untuk mengendalikan jumlah virus HIV dan meningkatkan kualitas hidup Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Menurut data Dinkes Parigi Moutong, untuk kasus pada tahun 2023 total penderita HIV mencapai 22 orang, sedangkan penderita AIDS berjumlah 12 orang.

Yunita menuturkan, penderita HIV untuk laki-laki  berjumlah 19 orang dan perempuan 3 orang. Diantaranya 2 Ibu Hamil (Bumil) dan 5 Lelaki Seks Lelaki (LSL).

“Penderita AIDS Laki-laki sepuluh orang, Perempuan dua orang, delapan orang diantaranya menderita TBC, satu LSL,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Yunita Tagunu, pada (15/07/2024).

Baca Juga:  Bappelitbangda Parimo Gelar Rakor Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral Daerah dan Satu Data Indonesia

Sementara itu, perbandingan data untuk tahun sebelumnya hingga tahun 2024 bagi penderita HIV/AIDS pada bulan januari terhitung tiga orang penderita HIV dan satu orang AIDS.

“Di bulan Februari hingga April totalnya sejumlah dua orang terdampak HIV serta lima orang penderita AIDS, dua diantaranya meninggal dunia,” tutur Yunita.

Ia menyebutkan sejumlah populasi kunci yang harus dilakukan skrining, atau cek riwayat kesehatan yang diberikan secara selektif, yaitu Ibu hamil, penderita TBC, IMS, Waria, WBP, WPS, LSL dan Penasun.

“Dengan tujuan untuk mendeteksi risiko penyakit (HIV-AIDS) menggunakan metode tertentu,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *