DaerahKomunitasParigi Moutong

Dispusaka Parimo Diharap Jadi Sarana Eksplorasi Pengetahuan dan Informasi Baru

×

Dispusaka Parimo Diharap Jadi Sarana Eksplorasi Pengetahuan dan Informasi Baru

Sebarkan artikel ini
Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra, Mawardin saat memberikan hadiah kepada peserta yang mengikuti lomba pada kegiatan Lomba Minat Baca yang digelar oleh Dispusaka Parimo. ASET: Alexander/kutora.id.

STAF Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Mawardin, mengatakan perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca buku, tetapi juga sebagai tempat untuk mengeksplorasi pengetahuan dan informasi baru.

Hal itu disampaikan Mawardin saat menutup dengan resmi acara Pameran Promosi Perpustakaan dan Kearsipan Serta Lomba Minat Baca pada peringatan hari kunjung perpustakaan dan bulan gemar membaca Kabupaten Parigi Moutong tahun 2023, yang digelar di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parimo, Kamis, 16 November 2023.

Pada kegiatan itu, Mawardin yang hadir mewakili Pj Bupati mengatakan Dispusaka Parimo terus menunjukkan integritas serta kredibilitasnya melalui setiap upaya promosi kelembagaan dan gerakan pembudayaan. Melalui setiap upaya promosi kelembagaan dan gerakan kebudayaan kegemaran membaca semoga menjadi kompetitor yang profesional diantara media informasi lain dan menjadi trend setter.

Setiap upaya promosi perpustakaan baik berupa pergelaran lomba, pentas seni budaya serta pameran dalam rangka peringatan hari kunjung perpustakaan dan bulan gemar membaca, hal yang diharapkan adalah agar masyarakat bisa melihat bahwa perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca buku saja, tetapi juga sebagai tempat untuk mengeksplorasi pengetahuan dan informasi baru.

Baca Juga:  Inspektorat Parigi Moutong Gelar Pelatihan Penatausahaan dan Pengelolaan Keuangan Desa

Oleh karena itu, perpustakaan harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan prima dalam koridor bisnisnya yang berasaskan pada pendidikan sepanjang hayat secara demokratis, tidak membedakan usia, jenis kelamin, suku, ras, budaya strata ekonomi, agama dan gender.

Menurutnya, di perpustakaan juga seyogyanya dapat diselenggarakan pula berbagai kegiatan inklusi sosial, seperti pengembangan keterampilan, studi kelompok masyarakat terhadap bidang kajian tertentu, pembentukan kelas-kelas literas, dan hal-hal lain yang memberdayakan segala potensi sumber daya masyarakat sehingga bernilai ekonomis yang mengarah ke kesejahteraan hidup.

Hai ini dapat dibuktikan bersama dengan melihat dengan menemukan berbagai produk-produk hasil program inklusi sosial masyarakat desa kita, yang terpanjang pada stand pameran perpustakaan desa selama beberapa hari ini.

Baca Juga:  Aplikasi Srikandi Berpengaruh Terhadap ITKPD dan SPBE

“Saya menitipkan motivasi kepada dinas perpustakaan dan kearsipan daerah agar promosi perpustakaan, gerakan pembudayaan kegemaran membaca,” ucap Mawardin.

“Serta sosialisasi dan pengembangan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) harus terus dilakukan dan direplikasikan, agar perpustakaan dapat berkembang dan memberikan manfaat yang jelas dan besar bagi masyarakat,” sambungnya.

Mawardin berpesan kepada bapak ibu pendidik untuk selalu berupaya melahirkan putra-putri Parigi Moutong yang berkualitas serta bersama terus membantu generasi bangsa untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam upayanya mengembangkan potensi diri, melatih putra-putri kita untuk dapat mulai berpikir kritis, percaya diri, mempunyai kemampuan memecahkan masalah, serta belajar mengambil keputusan hingga menemukan hal-hal baru, dengan memanfaatkan perpustakaan dan bahan informasi di dalamnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *