KomunitasReligiSosial Budaya

Evaluasi Kinerja Pengurus, Banaat Alkhairaat Parimo Gelar Musda

×

Evaluasi Kinerja Pengurus, Banaat Alkhairaat Parimo Gelar Musda

Sebarkan artikel ini
Banaat Alkhairaat Parigi Moutong menggelar Musda. ASET: Ariyo/kutora.id.

DENGAN tujuan melakukan evaluasi kepengurusan organisasi serta menyusun perencanaan sejumlah program, Banaat Alkhairaat Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menggelar musyawarah daerah (musda).

Kegiatan yang mengusung tema ‘Memantapkan Peran dan Eksistiensi Banaat Alkhairaat Sebagai Wadah Strategis Dalam Pembinaan Wanita Islam Istiqomah’ itu merupakan bentuk tindak lanjut dari tugas dan kewajiban organisasi di bidang mental spiritual antar pengurus organisasi.

Asisten II Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Parimo, Adrudin Nur yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Bupati, menegaskan bahwa Pemda Parimo sangat menyambut baik pelaksanaan kegiatan itu.

Baca Juga:  Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Wagub Sulteng: Kita Bukan Bangsa Pecundang

“Saya ucapkan terima atas dedikasi organisasi Banaat Alkhairaat, yang turut membantu program pemerintah daerah dalam upaya percepatan pembangunan di segala bidang,” kata Adrudin saat membacakan sambutan Pj Bupati.

Adrudin yang juga menjabat sebagai Komda Alkhairaat Parimo itu menerangkan, dalam melaksanakan program pembangunan nasional khususnya pembangunan daerah, peran organisasi Banaat Alkhairaat ini sangat strategis karena diisi orang-orang handal dan terampil di bidangnya.

Hanya saja menurutnya, perlu dilakukan pengembangan potensi yang telah dimiliki untuk melakukan berbagai hal positif yang mengarah pada kegiatan-kegiatan seperti itu.

Baca Juga:  Tindaklanjuti Usulan Masyarakat, Waket DPRD Sulteng Zalzumida Djanggola Kunker ke Parimo

Adrudin bilang, pada musda Banaat Alkhairaat itu juga perlu dilakukan evaluasi berkaitan dengan kinerja, baik ketua dan jajaran pengurusnya agar memantapkan peran dan eksistensi Banaat Alkhairaat, sehingga menjadi wadah strategis dalam pembinaan wanita islam yang berkelanjutan.

“Kepada ketua dan pengurus agar dalam Musda kali ini, pada saat menyusun dan menjabarkan program kerja, tidak muluk-muluk atau membumbung tinggi,” imbaunya.

“Apalah arti sebuah program yang kedengaraannya cukup menggaung, tetapi pengaplikasiannya jauh dari kenyataan sebagaimana yang diharapkan,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *