Sosial Budaya

Amalan Sunnah Rasul di Hari Jumat Sesuai Hadits

×

Amalan Sunnah Rasul di Hari Jumat Sesuai Hadits

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Foto. ASET : Istimewa

DALAM ajaran Islam, hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan hari lainnya. Bahkan terdapat sejumlah aktivitas ibadah yang dianjurkan oleh syariat, secara khusus di hari Jumat.

Keistimewaan lain, umat muslim khususnya laki-laki akan berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikan sholat jumat. Berbeda dengan hari lain, di mana cukup menunaikan 5 sholat fardu, yang ditunaikan sejak shubuh hingga isya.

Kemulian hari Jumat ini ditunjukkan dengan banyaknya ragam ibadah sunnah yang dikerjakan khusus. Bahkan dipercaya memberi nilai pahala yang lebih besar. Dalam beberapa riwayat, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan aktivitas tertentu di hari Jumat. Sehingga sebagai umat Islam yang taat, alangkah baiknya bisa mengikuti tauladan Rasul SAW tersebut.

Selain ibadah dalam arti mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi beliau juga mengerjakan ibadah yang sifatnya sosial. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah dalam Islam harus mencakup Hablum MinallahHablum Minannas serta Hablum Minal Alam. Semua aktivitas yang diniatkan ridho karena Allah, dinilai pahalanya bisa berlipat ganda (Wallahu’alam).

Beberapa amalan sunnah Rasul SAW di hari Jumat berikut ini :

1. Mandi di Hari Jumat

Terdapat beberapa hadits yang meriwayatkan untuk mandi di hari Jumat, termasuk berkeramas. Baik untuk laki-laki maupun perempuan.

مَنْ أَتَى الْجُمُعَةَ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ النِّسَاءِ فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ لَمْ يَأْتِهَا فَلَيْسَ عَلَيْهِ غُسْلٌ

Barang siapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barang siapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya”. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

2. Membersihkan Badan

Selain membersihkan diri dengan mandi, sunnah di hari Jumat juga menganjurkan untuk membersihkan anggota badan lain. Di hari Jumat ini kita dianjurkan untuk menggunting kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, bersiwak dan menghilangkan bau badan.

3. Menyegerakan Diri ke Masjid

Bagi para pria, ada pahala tersendiri jika menyegerakan diri untuk menunaikan sholat Jumat di masjid. Bahkan diperumpamakan mendapatkan ganjaran yang berbeda di setiap waktu kedisiplinannya itu.

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ

Baca Juga:  Program Bunga Desa Pemkab Poso Digelar di Desa Doda, Bupati Verna Sampaikan ini

Barang siapa yang mandi seperti mandi junub pada hari Jumat, kemudian pada waktu pertama ia berangkat Jumat, maka seakan ia berkurban unta badanah. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu kedua, seakan berkurban sapi. Dan barang siapa berangkat Jumat pada waktu ketiga, seakan berkurban kambing yang bertanduk.

Dan barang siapa berangkat Jumat pada waktu keempat, seakan berkurban ayam. Dan barang siapa berangkat Jumat pada waktu kelima, seakan berkurban telur. Saat imam keluar berkhutbah, malaikat hadir seraya mendengarkan khutbahnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

4. Tenang Mendengarkan Khutbah

Islam seraya mengajarkan kita untuk mentaati dan menghormati seorang guru. Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya, yang menegaskan untuk jamaah bisa tenang kala khutbah.

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Dan apabila dibacakan khutbah, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf: 204).

Sebagai penghormatan terhadap seorang guru atau penceramah, Nabi SAW lantas tegas memperingatkan untuk diam mendengarkan saat khutbah Jumat. Rasulullah SAW, bersabda:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من تكلم يوم الجمعة والإمام يخطب فهو كمثل الحمار يحمل أسفارا والذي يقول له أنصت ليس له جمعة . رواه أحمد والبزار والطبراني

Diceritakan oleh Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berbicara pada hari Jumat, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka dia bagaikan Keledai yang sedang membawa kitab (orang yang bodoh). Sedangkan orang yang menyuruh diam kepada orang yang berbicara, ia tidak mendapatkan keutamaan Jumat seutuhnya”. (HR. Ahmad, Al Bazzar, dan At Tabrani).

5. Membaca Alquran dan Dzikir

Keutamaan dari membaca surat Al-Kahfi bisa dimaksimalkan pada hari Jumat. Ini menjadi salah satu sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين. رواه النسائي والبيهقي

Baca Juga:  Pemda dan Polres Parigi Moutong Bersinergi Percepat Pengentasan Kemiskinan

Diceritakan dari Abu Sa’id al Khudri RA, sesungguhnya Rasulullah SAW, bersabda:

“Barang siapa membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, maka hatinya akan di berikan sinar dari cahaya diantara dua Jumat”. (HR. AnNasa’i, dan Al Baihaqi).

Sebagai pelengkap, Anda bisa menunaikan dzikir untuk mengingat kebesaran Allah SWT. Sembari bermuhasabah diri. Setiap kalimat dzikir bisa diulang sebanyak 33 atau sampai 100 kali.

  • Membaca Istighfar (Astagfirullahal’azim)
  • Membaca Tasbih (Subhanallah)
  • Membaca Tahmid (Alhamdulillah)
  • Membaca Takbir (Allahu Akbar)

6. Membaca Surat Pendek

Nabi SAW mengajarkan kepada umatnya agar membiasakan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebanyak tujuh kali setelah sholat Jumat, serta memperbanyak sholawat.

Hal itu dinukilkan dari Al-Suyuthi dalam kitabnya, ‘Amal Yaum wa Lailah:

Nabi SAW membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas usai sholat Jumat sebanyak tujuh kali dan beliau juga memperbanyak sholawat pada hari Jumat dan malamnya. Ia juga mengerjakan shalat sunnah setelah sholat Jumat di rumahnya, tidak di masjid. Setelah itu apa yang dilakukan Nabi SAW? Beliau mengunjungi saudaranya, menjenguk orang sakit, menghadiri penyelenggaraan jenazah, atau menghadiri akad nikah.”

7. Memperbanyak Shalawat

Selain mengingat Allah SWT dalam dzikir, alangkah baiknya kita lengkapi dengan shalawat kepada junjungan nabi besar kita. Diceritakan dari Aus bin Aus RA, ia berkata, Rasulullah SAW, bersabda :

Sesungguhnya paling utamanya hari kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian di perlihatkan kepadaku.

Para sahabat bertanya, bagaimana mungkin shalawat kami dapat tersampaikan kepadamu, sedangkan engkau sudah wafat?. Rasul menjawab: sesungguhnya Allah SWT, mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi”. (HR. Abu Daud).

8. Bersedekah

Disampaikan oleh Imam Syafii, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan.”

Ditambah lagi dalam riwayat yang lain, menyebutkan hal senada terkait berbagi di hari Jumat. Ini membuktikan bahwa cara beribadah kepada Allah SWT, bisa melalui membahagiakan orang lain.

“Sodaqoh itu akan dilipatgandakan di hari Jumat dan makna sodaqoh adalah semua tidak terkecuali,” (HR.Ibnu Abi Shaybah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *