OlahragaPosoSulawesi Tengah

Pelari Asal Poso Noveldi Petingko, Jadi yang Tercepat pada Borobudur Marathon 2024

×

Pelari Asal Poso Noveldi Petingko, Jadi yang Tercepat pada Borobudur Marathon 2024

Sebarkan artikel ini
Pelari asal Sulawesi Tengah Nofeldi Petingko. ASET: Istimewa

Kutora.id – Pelari kelahiran Poso Nofeldi Petingko, meraih juara pertama kategori maraton putra nasional dalam ajang Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 di Area Taman Lumbini Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu 1 Desember 2024.

Nofeldi mencatatkan waktu 2 jam 36 menit 05 detik, unggul 35 detik dari peringkat kedua Nur Shodiq dan 2 menit dari peringkat ketiga Laode Safrudin. Keduanya merupakan atlet elite nasional, bahkan Nur Shodiq merupakan penyandang gelar juara Borobudur Marathon tahun 2022.

Dia mengaku tidak menerapkan strategi khusus untuk menaklukkan tantangan rute, termasuk saat melahap tanjakan cinta. Tanjakan curam dan panjang di Kilometer 37 itu menjadi momok bagi para peserta Borobudur Marathon.

Baca Juga:  Sambut Hari Bhakti Adhyaksa ke 64, Kejati Sulteng Gelar Bhakti Sosial

”Strategi saya cukup bersabar dan menjaga konsistensi bertahan agar bisa finis,” ujar lelaki kelahiran Kabupaten Poso, Sulteng, ini.

Perasaan capek tentu ada, tetapi semua itu dilawan agar tetap bertahan dan menjaga langkah yang konsisten.

Ucapan selamat dari sesama rekan pelari dan ofisial lomba di garis finis disambutnya dengan hangat. Dia juga ramah melayani setiap permintaan berfoto bersama dari sejumlah orang.

Pencapaian Nofeldi tahun ini menjadi hal yang dinantikan dan disyukurinya. Pasalnya, tahun lalu, dia gagal menyelesaikan lomba pada Kilometer 20.

Baca Juga:  Laporan Pansus dan Evaluasi oleh DPRD Parigi Moutong

Kegagalan itu melecutnya untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi selama sekitar dua bulan terakhir. Apalagi, dia belum sempat merasakan ”tanjakan cinta” yang legendaris di kalangan peserta Borobudur Marathon.

Persiapan ini sekaligus bagian dari pemusatan Pelatihan Nasional (pelatnas) SEA Games 2025 yang diikuti Nofeldi.

”Puji Tuhan, sekarang saya bisa finish strong dan merasakan tanjakan cinta itu di Borobudur Marathon,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *