Parigi MoutongParlemenPolitik

Peningkatan Kualitas Pendidikan Akan Jadi Salah Satu Fokus Erwin Burase Jika Terpilih

×

Peningkatan Kualitas Pendidikan Akan Jadi Salah Satu Fokus Erwin Burase Jika Terpilih

Sebarkan artikel ini
Bakal Calon Bupati Parigi Moutong dari Partai Golkar, Erwin Burase. ASET: Kutora.id/Muhammad Rafli.

BAKAL Calon Bupati Parigi Moutong dari Partai Golongan Karya (Golkar) Erwin Burase mengungkapkan bahwa salah satu yang menjadi fokus jika ia terpilih nanti ialah peningkatan kualitas pendidikan.

Hal itu diutarakan oleh Erwin kepada awak media di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Parigi Moutong, Jumat, 17 Mei 2024.

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah 4 periode itu menerangkan ketika ia diberi amanat oleh masyarakat dan terpilih sebagai Bupati Parigi Moutong, pemerintahan yang ia pimpin nantinya akan mendorong pembangunan perguruan tinggi di Bumi Songulara.

“Seperti poso punya unsimar, ya, kenapa di Parigi Moutong tidak? Saya kira itu saya punya tujuan keinginan yang saya sudah minta saat ini dikaji,” ucap Erwin.

Baca Juga:  Partai Golkar Resmi Usung Erwin-Sahid Maju Pilkada Parigi Moutong

“Nanti kita kaji, itu memang saya punya usulan sama teman-teman tim penyusun, coba dikaji karena kita ini tidak terlalu jauh dari Kota Palu,” sambungnya.

Kata dia, kebijakan mengenai itu harus dikaji secara serius, sehingga bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan masyarakat. Menurutnya, jangan sampai fasilitasnya dibangun tapi mahasiswa banyak yang kuliah di luar daerah.

“Dengan memikirkan kondisi geografis wilayah kita dari Parigi Moutong ini kurang lebih dua jam ke kota Palu apakah memungkinkan kalo kita bangun disini universitas yang diback up oleh pemerintah daerah,” terangnya.

Baca Juga:  Berikut Langkah Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Parigi Moutong

Disinggung terkait program pemda Parigi Moutong yang saat ini gencar melakukan kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia untuk program beasiswa anak daerah, Erwin menegaskan akan melanjutkan kebijakan tersebut.

“Kalau saya prinsipnya, sepanjang program itu baik, outputnya baik untuk masyarakat, kenapa tidak? Harus dilanjutkan.

“Kalau dampaknya kurang baik ya harus distop, dicari solusi terbaik yang bisa program itu lebih bermanfaat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *