KUTORA.ID, Parigi Moutong – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menunjukkan komitmennya dalam mendukung program sekolah rakyat yang menyasar anak-anak putus sekolah dari keluarga kurang mampu.
Program ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan akses pendidikan bagi kelompok rentan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Parigi Moutong, Sunarti, mengatakan pihaknya mendapat kewenangan penuh dalam menyiapkan sumber daya manusia yang terlibat, baik dari sisi peserta didik maupun tenaga pendidik.
“Untuk sekolah rakyat, Dinas Pendidikan diberi kewenangan dalam perekrutan siswa dan guru yang akan mengajar,” ujarnya, Sabtu, 28 Juni 2025.
Proses perekrutan siswa, lanjut Sunarti, akan dilakukan melalui kolaborasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) guna memastikan sasaran program tepat, yakni anak-anak yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Siswa yang direkrut harus benar-benar masuk kategori anak putus sekolah dan sudah terdata di DTKS,” jelasnya.

Sementara untuk guru, Disdikbud akan memprioritaskan tenaga pendidik yang sudah aktif mengajar di lingkungan dinas.
“Guru yang direkrut adalah mereka yang sudah terdaftar sebagai tenaga pendidik di lingkup Disdikbud Parigi Moutong,” tambahnya.
Meski begitu, hingga kini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait pelaksanaan resmi program tersebut.
Sunarti berharap sekolah rakyat bisa menjadi solusi konkret untuk menekan angka putus sekolah dan membuka akses pendidikan lebih luas bagi masyarakat prasejahtera.