KUTORA.ID, Parigi Moutong – Mari bersama-sama bergandeng tangan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Setiap anak mempunyai keahliannya masing-masing, mau dia normal ataupun berkebutuhan khusus harus merasakan hal yang sama dalam jenjang pendidikan.
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan, Sunarti, saat membuka kegiatan Bimtek Pendidikan Inklusif bagi Guru Pendamping Khusus (GPK) jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, di Auditorium Kantor Bupati, Selasa, 29 Juli 2025.
Sunarti menyatakan, sesuai dengan undang-undang pasal 31, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan dasar, serta pemerintah wajib membiayainya.
“Hal ini merupakan pondasi kita agar setiap anak di Parigi Moutong ini bisa mendapatkan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, bahwa dibeberapa wilayah Kabupaten Parigi Moutong masih terdapat anak yang berkebutuhan khusus. Maka, sangat dibutuhkan sinergitas antara pemerintah dan GPK.
“Contohnya seperti tunanetra di wilayah Moutong sana. Ia pandai memainkan alat piano. Jadi disetiap hajatan pesta pasti dia yang di panggil. Nah, sedangkan kita yang normal ini belum tentu bisa memainkannya,” ujarnya.

Sunarti mengajak kepada seluruh GPK untuk terus memberikan pembelajaran yang inklusif dan tidak membeda-bedakan setiap peserta didik.
“Semua anak sudah diberikan kelebihan oleh Allah SWT. Jangan sampai kita menjadi penghambat dari kelebihan itu, mari kita berikan merekan kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka,” tutupnya.