Parigi MoutongSulawesi Tengah

DASHAT Jadi Strategi Utama Parigi Moutong Cegah Stunting di 10 Desa Prioritas

×

DASHAT Jadi Strategi Utama Parigi Moutong Cegah Stunting di 10 Desa Prioritas

Sebarkan artikel ini
Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas yang digelar oleh Pemkab Parigi Moutong bersama BKKBN Sulteng. ASET: Diskominfo Parimo

KUTORA.ID, Parigi Moutong – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat komitmen dalam menurunkan angka stunting. Salah satu langkahnya adalah melalui kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas, yang digelar di Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong, Selasa, 5 Agustus 2025.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Parigi Moutong, Abdul Sahid, mewakili Bupati Erwin Burase, dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa stunting masih menjadi masalah serius yang menghambat pembangunan sumber daya manusia di daerah tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dan memberdayakan masyarakat secara menyeluruh.

Baca Juga:  Komda Alkhairaat Diminta Dukung Penuh Program Pemerintah

“Jangan jadikan kegiatan ini sekadar seremonial. Gunakan momentum ini untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam menurunkan angka stunting di daerah kita,” tegasnya.

Salah satu strategi utama yang dijalankan adalah program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Program ini mengedepankan pendekatan edukatif, partisipatif, dan berbasis potensi lokal. Masyarakat diajak untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta menerapkan pola asuh anak yang lebih baik.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, Tenny Calvenny Soriton, menegaskan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai periode emas dalam pembentukan kualitas SDM. Ia menambahkan, keberhasilan program penurunan stunting hanya bisa dicapai melalui kolaborasi semua pihak hingga tingkat desa dan kelurahan.

Baca Juga:  Parigi Moutong Siapkan Strategi Pengendalian Inflasi Menyambut Idul Fitri 2025

“Program DASHAT mendorong pemberdayaan keluarga dengan memanfaatkan pangan lokal yang mudah diakses,” ujarnya.

Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Kabupaten Parigi Moutong mencapai 22,3 persen, sedangkan tingkat provinsi sebesar 26,1 persen. Angka ini masih tergolong tinggi dan membutuhkan penanganan secara terpadu dan berkelanjutan.

Dukungan anggaran juga datang dari Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK BOKB), yang difokuskan pada pemenuhan gizi bagi keluarga berisiko stunting di Kampung Keluarga Berkualitas. Namun bantuan ini bersifat stimulan dan membutuhkan kesinambungan melalui dukungan pemerintah daerah serta mitra pembangunan lainnya.

Baca Juga:  Optimis Bisa Capai Target Penurunan Stunting, PKK Sulteng Optimalkan Peran Kader

Sebagai bentuk komitmen nyata, diserahkan pula keranjang DASHAT kepada keluarga berisiko stunting di 10 desa dan kelurahan, yakni Desa Lebo, Pombalowo, Jono Kalora, Baliara, Lemusa, Nambaru, Matolele, Pelawa, Sakina Jaya, dan Kelurahan Kampal. Bantuan ini berisi bahan pangan bergizi untuk mendukung kebutuhan gizi keluarga di wilayah sasaran.

Pemerintah Daerah berharap kegiatan ini dapat memperkuat gerakan bersama menuju generasi Parigi Moutong yang sehat, cerdas, dan bebas stunting sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *