DaerahKesehatanParigi Moutong

Ongka Malino, Mepanga dan Tomini Dicanangkan Jadi Kampung KB

×

Ongka Malino, Mepanga dan Tomini Dicanangkan Jadi Kampung KB

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo mencanangkan Ongka Malino, Mepanga dan Tomini masuk dalam program Kampung KB. ASET: Diskominfo Parigi Moutong.

Kutora.id – Tiga kecamatan di wilayah utara Kabupaten Parigi Moutong, yakni Ongka Malino, Mepanga dan Tomini dicanangkan dalam program Kampung KB (Keluarga Berkualitas) dan dideklarasikan sebagai kecamatan dan desa layak anak oleh Penjabat (Pj) Bupati, Richard Arnaldo, Kamis, 17 Oktober 2024.

Menurut penuturan Richard, Kampung KB bukan hanya sekedar program, tetapi sebuah gerakan yang mengintegrasikan berbagai sektor pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Di dalamnya, terdapat upaya peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, ekonomi, serta kepedulian terhadap lingkungan.

“Melalui Kampung KB, kita mendorong masyarakat untuk merencanakan keluarga secara lebih bijak, sehingga kesejahteraan keluarga dapat tercapai,” tuturnya.

Baca Juga:  KPU Parimo Gelar Rapat Pleno Terbuka Perhitungan Perolehan Suara Pemilu

Richard menjelaskan bahwa Kampung KB dibentuk untuk meningkatkan peran seluruh pihak dalam memfasilitasi, mendampingi, dan membina masyarakat untuk penyelenggaraan program kependudukan, dan pembangunan keluarga hingga pembangunan sektor terkait.

Kampung KB juga menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. program ini mengedepankan edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang baik bagi ibu hamil, balita, serta pola asuh yang sehat.

Sehingga ia menekankan, keterlibatan lintas sektor sangat dibutuhkan dalam memastikan bahwa upaya bersama untuk mencegah stunting dapat berjalan maksimal.

Baca Juga:  Karo Adpim Tinjau Lokasi Pencanangan Sulawesi Tengah Negeri 1000 Megalit

“Mengingatkan kembali kepada semua mengenai stunting, stunting adalah salah satu permasalahan serius yang tengah kita hadapi,” jelasnya.

Berdasarkan data yang ada, masih banyak anak-anak yang mengalami stunting, yaitu kondisi dimana anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.

“Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *