MELALUI Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk mengumpulkan masukan, data dan informasi yang dapat digunakan untuk mendukung dalam mewujudkan pengelolaan terkait pengelolaan darat dan laut terintegrasi di Kabupaten Parigi Moutong. Bertempat di Aula Bappelitbangda, Kamis 14 Maret 2024.
Mewakili Penjabat (Pj) Bupati, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Adrudin Nur S, membuka dengan resmi kegiatan Focus Groub Discussion (FGD) Pengelolaan Darat dan Laut yang terintegrasi di Kabupaten Parigi Moutong.
Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Parigi Moutong memiliki luas wilayah sekitar 6.231,85 yang terdiri dari 23 kecamatan dengan luas wilayah dan juga potensi serta tantangan yang ada, maka Parigi Moutong memerlukan konsep pengelolaan Bentang Darat dan Laut yang terintegrasi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Sementara itu, tata ruang wilayah Kabupaten Parigi Moutong pun bertujuan untuk mewujudkan tatanan ruang wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam pengembangan agrobisnis, perikanan dan parawisata. Untuk peningkatan daya saing kabupaten dengan tetap mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan, karakteristik fisik wilayah serta kelestarian sumber daya alam berbasis mitigasi bencana.
”Untuk itu project ini dapat memberi manfaat kepada pemda, serta pemangku kepentingan lokal untuk meningkatkan perencanaan tata ruang dan pembangunan yang ada di kabupaten Parigi Moutong, dengan menggunakan prinsip ekonomi hijau dan biru termasuk perlindungan, restorasi, pengelolaan ekonomi sistem yang alami, pengenalan modal bisnis yang berkelanjutan, ekowisata dan pengelolaan sampah serta akses terhadap pembiayaan berkelanjutan dan kemitraan rantai pasok,” ungkapnya.
Selain itu juga diharapkan tersampaikannya informasi mengenai rencana kegiatan Project German Development Cooperation Solutions For Integration Land and Saescape Management For Indonesia (Solusi) di kabupaten Parigi Moutong serta mengidentifikasi pengelolaan wilayah darat dan laut terintegrasi, tersedianya informasi mengenai lokasi yang berpotensi dan dapat diintervensi oleh kegiatan project ini.