Kutora.id – Festival Teluk Lalong (FTL) 2024 yang merupakan ajang pariwisata terbesar di Kabupaten Banggai resmi dimulai, pada Rabu 30 Oktober 2024, di Astaka Teluk Lalong, Luwuk.
Berbeda dari penyelenggaraan FTL sebelumnya, FTL edisi ke-6 ini lebih menitikberatkan pada penguatan seni dan budaya lokal Babasalan (Banggai, Balantak, Saluan, Andio), serta edukasi kepariwisataan.
FTL 2024 yang akan berlangsung selama 4 hari dan bertemakan “Semangat Lestari dan Pariwisata Berkelanjutan”.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah Diah Agustiningsih, mengatakan, semangat lestari yang diusung FTL 2024 menjadi pengingat untuk menjaga alam dan budaya agar tetap utuh dan berkesinambungan. Sementara berkelanjutan mencerminkan komitmen bersama untuk mewariskan keindahan seni dan budaya kepada generasi mendatang.
“Saya berharap, Festival Teluk Lalong ini tidak hanya menjadi momen hiburan, tetapi juga menjadi ajang penyadaran pentingnya pelestarian lingkungan dan kebudayaan kita,” ujarnya.
Diah berharap, Festival Teluk Lalong bisa masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2025. Saat ini, kata Diah, festival kebanggaan masyarakat Banggai itu sudah lolos seleksi sesi pertama KEN 2025 bersama enam festival lainnya yang ada di Sulawesi Tengah.
“Mudah-mudahan pada saat penilaian di sesi kedua, Dinas Pariwisata Banggai dapat memberikan presentasi terbaik. Kita sama-sama mendorong Festival Teluk Lalong untuk masuk ke dalam agenda Kementerian Pariwisata Karisma Event Nusantara tahun 2025,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen Pemprov Sulteng untuk selalu mendukung dan mendorong kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta agar Festival Teluk Lalong dapat terus berkembang dan semakin berkualitas.
“Mari kita jadikan festival ini sebagai contoh nyata bahwa pariwisata dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Semangat kita untuk menjaga kelestarian ini adalah kunci utama agar Teluk Lalong dan keindahan alam Sulawesi Tengah dapat dinikmati oleh anak cucu kita,” kata Diah.
Pada kesempatan itu, Pjs. Bupati Banggai Raziras Rahmadillah berharap event-event pariwisata yang dulu pernah ada dapat dihidupkan kembali. Hadirnya pejabat Kementerian Pariwisata untuk menyaksikan langsung Festival Teluk Lalong, menurutnya, sangat penting bagi perkembangan pariwisata di Banggai.
“Kami ingin membuktikan kembali bahwa Kabupaten Banggai ini benar-benar mampu menyelenggarakan event-event baik skala nasional maupun internasional,” ujar Raziras.
Raziras mengatakan, pertumbuhan pariwisata harus dibarengi dengan peningkatan usaha ekonomi kreatif (ekraf).
“Bukan hanya pariwisata, tapi ekraf-ekraf yang ada harus terus kita gerakkan. Karena kalau (kunjungan) wisatawan semakin tinggi, tapi tidak ada yang bisa dilihat atau dibawa pulang oleh wisatawan, kan, kasihan juga,” terangnya.
Dinas Pariwisata Banggai telah menyediakan stan-stan UMKM yang menjajakan aneka kriya dan kuliner di sekitar area festival.
Kepala Dinas Pariwisata Banggai Ismed M. Wardhana mengatakan, dalam dua tahun terakhir terjadi lonjakan kunjungan wisata yang pesat di Kabupaten Banggai. “Rata-rata tinggal wisatawan mancanegara mencapai 40 hari,” ujarnya.
Ismed menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan pariwisata di Kabupaten Banggai. “Semoga kegiatan ini dapat membawa manfaat, terutama perputaran ekonomi bagi masyarakat dan UMKM yang ikut serta pada kegiatan Festival Teluk Lalong,” kata Ismed.