POLRES Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, (Sulteng) memulai Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Tinombala 2024, yang berlangsung selama 14 hari ke depan, dimulai sejak 18 hingga 31 Maret 2024.
Kasi Humas Polres Parigi Moutong, AKP J Turangan, menjelaskan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif selama bulan suci Ramadan.
Turangan menjelaskan bahwa sasaran operasi meliputi minuman keras (Miras), prostitusi, senjata tajam (Sajam), premanisme, dan narkoba.
Hal ini dilakukan untuk mencegah gangguan terhadap ibadah puasa Ramadan, mengingat beberapa di antaranya dapat mengganggu masyarakat. Minuman keras, kata Turangan, sering menjadi pemicu keributan di masyarakat, seperti perkelahian antar kampung.
Oleh karena itu, Operasi Pekat Tinombala 2024 bertujuan untuk menanggulangi berbagai macam penyakit masyarakat, dengan harapan menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Parigi Moutong selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 hijriah.
Turangan menambahkan bahwa operasi akan menyasar tempat perbelanjaan, perbankan, tempat keramaian, serta tempat rekreasi dengan melakukan kegiatan patroli, razia, dan penegakan hukum.
Terkait penggunaan narkoba, Polres Parigi Moutong mengakui bahwa tingkat penggunaan masih cukup tinggi, sehingga menjadi fokus dalam operasi pekat tersebut.
Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di daerah ini, Turangan mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi.
“Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban daerah ini, agar bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ujarnya, dikutip dari Bisalanews.id, Sabtu, 23 Maret 2024.