FESTIVAL Danau Poso (FDP) ke-23 resmi dibuka dengan meriah pada malam puncak acara di Tentena, Selasa 10 Oktober 2023. Festival yang mengangkat tema “Pesona Pesta Rakyat Padungku” ini diresmikan oleh Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kurleni Ukar. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong dan pesta kembang api yang memukau.
Turut hadir sejumlah pejabat tinggi dan tokoh terkemuka, termasuk Perwakilan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Perwakilan Duta Besar Maroko, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Staf Ahli Kasad Bidang Ekkudag, Perwakilan Gubernur Sulawesi Tengah, Perwakilan Gubernur Kalimantan Utara, Anggota Forkopimda Provinsi Sulawesi Tengah, pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Bupati/Walikota se-Sulawesi Tengah serta berbagai tokoh agama, adat, dan masyarakat lainnya.
Pada malam pembukaan, berbagai pertunjukan memukau memperindah acara, mulai dari musik bambu pengiring, tari Motaro Mangaru, tari kolosal “Limbayo Keraoa mPomota”, defile dari Kecamatan Pamona Bersaudara, Kabupaten Poso, dan Kabupaten Parigi Moutong.
Da juga pertunjukan kolaborasi yang melibatkan 12 kabupaten dan 1 kota se-Sulteng, serta penampilan istimewa seperti Putri Danau Poso, fashion show Ekoprint dan batik Poso, serta pertunjukan dari Santukaka, Morarena Band, Vicky Shu, Etgar, dan Anatimur.
Bupati Poso, Verna G.M Inkiriwang mengungkapkan bahwa kegiatan yang pertama kali diselenggarakan pada Tahun 1989 itu bertujuan sebagai sarana pengembangan pariwisata di Kabupaten Poso. Namun, festival ini sempat terhenti akibat konflik kemanusiaan yang melanda Negeri Sintuwu Maroso Poso hingga tahun 2000-an. Setelah konflik tersebut berhasil diselesaikan dan kondisi daerah kembali kondusif, Festival Danau Poso kembali dilaksanakan.
Festival ini tidak hanya sebagai ajang promosi pariwisata Poso tetapi juga menjadi bukti kepada dunia luar bahwa Poso sudah sangat aman, nyaman, dan damai untuk dikunjungi.
“Inti dari pelaksanaan ajang pertunjukkan budaya dan pariwisata Poso dan Sulawesi Tengah pada umumnya ini memang menjadi ajang promosi daerah terhadap potensi-potensi pariwisata dan budaya yang dimiliki daerah Sulawesi Tengah,” ujar Verna.
FDP kali ini menampilkan berbagai atraksi pertunjukan budaya yang spektakuler dan menarik sehingga dapat meninggalkan kesan baik bahwa Sulawesi Tengah dan Kabupaten Poso memang pantas menjadi salah satu tujuan wisata nasional bahkan dunia yang patut dikunjungi para turis lokal maupun mancanegara.
Salah satu hal menarik pada acara ini adalah panggung VVIP dan VIP yang menggunakan kandepo tradisional buatan tangan masyarakat Poso yang dihasilkan melalui gotong royong. Hal ini menandakan bahwa budaya sudah mengakar kuat pada masyarakat dan seluruh komponen daerah ini telah memberikan kontribusi besar dalam penyelenggaraan pesta rakyat ini.
FDP ini akan ditutup pada tanggal 13 Oktober bertepatan dengan Hari Pengucapan Syukur/Padungku masyarakat Kabupaten Poso di wilayah Pamona Bersaudara.