KUTORA.ID, Parigi Moutong – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong terus memperkuat kemitraan strategis dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengembangkan sektor maritim yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat pesisir.
Komitmen tersebut ditegaskan oleh Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, saat menghadiri Sosialisasi Pencegahan Illegal Fishing yang digelar di Kecamatan Mepanga, Selasa 11 November 2025. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa Parigi Moutong menjadi salah satu daerah prioritas yang diusulkan untuk pembangunan Kampung Nelayan Terpadu di wilayah Kecamatan Bolano.
“Kampung nelayan ini akan menjadi model pengembangan ekonomi bahari modern di Teluk Tomini. Kami ingin memastikan segala persiapan administratif dan teknis disiapkan agar program ini dapat terealisasi pada tahun 2026,” jelas Bupati Erwin.
Ia menjelaskan, program nasional tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pembangunan infrastruktur pendukung, seperti pabrik es, dermaga tambatan perahu, serta fasilitas penyimpanan dan pengolahan hasil laut.
Bupati menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan sektor perikanan tidak dapat dilepaskan dari upaya menjaga kelestarian laut. Menurutnya, praktik penangkapan ikan dengan bahan peledak maupun bahan kimia berbahaya seperti potasium sianida masih menjadi ancaman serius terhadap ekosistem laut di kawasan Teluk Tomini.
“Kita tidak boleh menutup mata terhadap praktik yang merusak lingkungan laut. Jika terumbu karang hancur, maka sumber penghidupan masyarakat pesisir juga akan hilang. Laut harus dijaga, dikelola, dan diwariskan dalam keadaan sehat,” tegasnya.
Dengan garis pantai terpanjang di Sulawesi Tengah, Parigi Moutong memiliki potensi bahari yang sangat besar, terutama dalam sektor perikanan tangkap, budidaya laut, dan pariwisata bahari. Potensi ini, lanjut Bupati, harus dikelola secara berkelanjutan agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa mengorbankan keseimbangan alam.
Melalui Program Gerbang Desa, pemerintah daerah berupaya memperkuat kemandirian ekonomi pesisir melalui integrasi antara pembangunan desa, pemberdayaan nelayan, dan peningkatan infrastruktur pendukung.
“Gerbang Desa adalah langkah nyata dalam membangun ekonomi pesisir yang inklusif. Kita ingin nelayan bukan hanya menangkap ikan, tapi juga memiliki kemampuan untuk mengelola dan memasarkan hasil lautnya secara mandiri,” ujarnya.
Bupati Erwin juga menekankan pentingnya peran seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah desa, aparat penegak hukum, hingga kelompok nelayan untuk bersinergi menjaga laut Parigi Moutong agar tetap produktif dan lestari.
“Gerakan menjaga laut bukan hanya simbolik, tapi tanggung jawab bersama. Laut yang terjaga berarti masa depan masyarakat pesisir juga terjamin,” tutupnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah, Forkopimcam Mepanga, para kepala desa, serta kelompok nelayan dan penyuluh perikanan di wilayah pesisir Parigi Moutong bagian utara.












