Parigi Moutong

Hari Anak Nasional 2025 di Parigi Moutong: Anak Hebat, Indonesia Kuat

×

Hari Anak Nasional 2025 di Parigi Moutong: Anak Hebat, Indonesia Kuat

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41. ASET: Istimewa

KUTORA.ID, Parigi Moutong – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tingkat kabupaten di Auditorium Kantor Bupati, Jumat 12 September 2025.

Acara ini digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia, Forum Anak Daerah, dan Forum Genre. Kegiatan menampilkan berbagai kreativitas anak, mulai dari puisi, drama kabaret, hingga senam ceria.

Bupati Parigi Moutong, H. Erwin Burase, menegaskan bahwa anak-anak adalah aset bangsa yang harus dilindungi, dididik, dan dibimbing agar tumbuh menjadi generasi cerdas, berkarakter, serta berdaya saing.

Baca Juga:  Bupati Samsurizal Terima Penghargaan Pelaku Olahraga Berprestasi dari Menpora

“Kehebatan anak bukan hanya ditentukan kecerdasan akademik, tapi juga akhlak, kreativitas, dan kemampuan menghargai perbedaan. Keberagaman budaya, agama, dan adat justru menjadi kekuatan kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah berkomitmen memenuhi hak anak, baik di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan dari kekerasan, maupun ruang berekspresi.

Bupati juga menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Meski tidak ditanggung BPJS, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran untuk membantu korban. “Upaya ini sejalan dengan cita-cita menjadikan Parigi Moutong sebagai Kabupaten Layak Anak,” tegasnya.

Plt Kepala DP3AP2KB, Kartikowati, melaporkan jumlah anak di Parigi Moutong mencapai 155.465 jiwa atau 33,7% dari populasi. Dari data tersebut, forum anak telah terbentuk di tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dan kelurahan sebagai wadah partisipasi anak.

Baca Juga:  Tinjau Lokasi Banjir di Matolele, Bupati Erwin Prioritaskan Perbaikan Jembatan

Namun, tantangan masih besar. Kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat: 63 kasus pada 2022, 66 kasus di 2023, dan 69 kasus pada 2024. Hingga Agustus 2025, tercatat 158 kasus, mayoritas berupa kekerasan seksual (105 kasus). Selain itu, permohonan dispensasi nikah pada anak di bawah 19 tahun juga cukup tinggi, yakni 104 kasus sejak 2023.

“Ini alarm bagi kita semua. Perlindungan anak perlu diperkuat melalui edukasi, pencegahan perkawinan usia anak, peningkatan layanan perlindungan, dan optimalisasi peran forum anak sebagai pelopor dan pelapor,” jelas Kartikowati.

Baca Juga:  Komda Alkhairaat Diminta Dukung Penuh Program Pemerintah

Peringatan HAN tahun ini mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas” dengan subtema “Bersatu dalam Keberagaman”.

Bupati mengajak semua pihak orang tua, guru, tokoh masyarakat, media, dan pemerintah untuk bergandengan tangan melindungi anak.

“Kalian adalah harapan orang tua, daerah, dan bangsa. Jadilah anak yang berani bermimpi, rajin belajar, dan menjunjung persatuan dalam keberagaman,” pesannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *